Langsung ke konten utama

Akuariumku sekarang ditutup jam Sepuluh Malam

Jumat 12 Februari 2010, para pengurus dan anggota Ormawa mengadakan rapat dengan pihak fakultas. Rapat tersebut menghasilkan satu kesepakatan yang tersusun dalam sebuah Tata Tertib Gedung Ormawa. Pembatasan gerak dan kerja-kerja kesekertariatan dalam gedung Ormawa secara tidak langsung terakumulasi di dalam Tatib gedung Ormawa tersebut. Salah satunya adalah “Pemberlakuan Jam Malam”. Pemberlakuan jam malam ini bukanlah tanpa sebab, peraturan ini berlaku akibat dari banyaknya barang inventaris Ormawa yang hilang. Hal ini ditengarai akibat kurangnya pengawasan di dalam dan di luar gedung Ormawa. Singkatnya “Pemberlakuan Jam Malam” diterapkan untuk mencegah tindakan asusila dan tindakan kriminal.

Gedung Ormawa adalah pusat kegiatan mahasiswa dalam melakukan kegiatan organisasinya. Jadi jelas, segala bentuk kegiatan yang dilakukan adalah hal yang positif. Sungguh menyedihkan ketika kesepakatan kawan-kawan Ormawa MIPA salah satunya mengharuskan “segala aktivitas kesekertariatan harus diakhiri pukul 22.00”. Apakah salah ketika seorang ataupun sekumpulan mahasiswa berkreativitas, berproses, dan belajar hingga selarut itu?

Sejatinya Ormawa adalah sebuah tempat yang nyaman (ibarat rumah sendiri) dimana mahasiswa dibuat kerasan ketika berada di dalamnya. Ormawa adalah salah satu tempat belajar dimana tak ada waktu yang membatasinya, tak ada pendidik dan anak didik, semua sama rasa sama rata, sama-sama belajar, berproses, berdialektika, dan berkarya. Sungguh aneh ketika hal ini dibatasi, dimana era keterbukaan dan teknologi yang begitu maju tetapi mahasiswa masih diatur dan dikungkung dalam proses pencarian ilmu yang tidak didapatkan dalam jam perkuliahan.

Tak ada jam malam pun mahasiswa MIPA enggan datang dan tidak merasa “kerasan” di Gedung Ormawa. Ibarat Kuburan yang hanya ramai dan dikunjungi setelah Hari Raya Idul Fitri, seperti itulah kondisi Ormawa saat ini. Fakultas MIPA Universitas Jember adalah salah satu fakultas Eksakta, dimana seluruh kegiatan perkuliahannya sangat padat. Kuliah dan praktikum adalah hal yang wajar bagi mahasiswanya. Setiap minggunya aktivitas mahasiswa adalah kuliah, membuat jurnal dan laporan praktikum, belum lagi tugas kuliah yang menggunung dan lain sebagainya. Wajar ketika kegiatan akademis begitu menyita waktu dan perhatian mereka, sehingga banyak dari mereka tidak peduli akan adanya kegiatan organisasi.

Pemberlakuan hari aktif kuliah sebenarnya sudah lama diterapkan dimana di hari sabtu adalah hari non akademik, tapi masih saja ada satu atau dua jurusan yang masih memakai hari tersebut untuk kegiatan perkuliahan. Lalu kapankah waktu untuk berorganisasi, bersenang-senang, refreshing, membaca buku, diskusi dan lain sebagainya? Padatnya kegiatan akademis ini salah satu alasan utama yang membuat mahasiswa enggan berorganisasi di Ormawa. Alasan lain adalah banyaknya mahasiswa yang berasal atau bertempat tinggal di daerah Tapal Kuda sendiri, jadi ketika hari libur macam sabtu dan minggu, mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah mereka sendiri. Ini disebabkan karena tampungan pada Seleksi Lokal Penerimaan Mahasiswa Baru (SLPMB) cukup banyak, bahkan MIPA pun pernah melakukan seleksi ini sebanyak 2 kali pada masa penerimaan MABA (2007, 2008, dan 2009).

Berulang kali kita diingatkan pada realitas yang terjadi pada saat ini, bahwasanya seorang mahasiswa harus menguasai Hard Skills dan Soft Skills sekaligus. Hard Skills didapatkan melalui pembelajaran pada ruang-ruang kelas kuliah dan Soft Skills didapatkan di luar ruang-ruang kelas kuliah, salah satunya didapatkan dengan mengikuti organisasi mahasiswa. Semua lingkungan adalah sekolah dan semua orang adalah guru.

Kembali ke persoalan awal tulisan ini, sudah sepantasnya “Pemberlakuan Jam Malam” ditiadakan atau dihapuskan dalam Tata Tertib Gedung Ormawa MIPA, walaupun kesepakatan ini belum disahkan secara resmi oleh pihak fakultas. Jam malam tidak berimplikasi positif pada aktivitas ormawa di MIPA. Birokrasi yang rumit tentang kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada malam hari juga perlu untuk dimudahkan sehingga memacu kreativitas, kebebasan berekspresi dan pola pikir mahasiswa yang kritis dapat terus terasah dan berkembang. Sangat konyol apabila di jaman sekarang ini kita pun masih takut akan malam hari. Pola pikir malam hari harusnya digunakan hanya untuk tidur harus segera diubah sehingga tak ada pengkerdilan terhadap waktu. Sudah tidak saatnya lagi takut terhadap malam.[Rizki Akbari S]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Redaksi

Salam Persma..... Perlu diketahui bahwa....berjalannya suatu lembaga pers ternyata tak hanya menga cu pada proses redaksi , yang dim ulai dari proses hunting sampai printing saja. Sebagai sebuah organisasi, lembaga pers juga mem erlukan pe n gaturan manajemen secara umum. Manajemen redaksi pers mahasiswa sendiri adalah : keseluruhan dari proses pengaturan sumber daya dalam melakukan kinerja penerbitan (menyangkut  bidang tulis-menulis) ataupun pola pengaturan  dari kinerja redaksi  yang terdapat dalam lingkup aktivitas pers mahasiswa. Lembaga pers biasanya di pimpin oleh pimpinan umum ( General Manager ). Dibawahnya terdapat pemimpin redaksi (manajer  redaksi ) dan pemimpin usaha atau koordinator dana usaha ( marketing manajer ).  Kedua bidang ini, memiliki job descriptions yang berbeda dan terpisah. Tapi keduanya saling mempengaruhi  dan saling mengisi. Redaksi dapat dianggap sebagai ”jantung” dari lembaga pers manapun, s edangkan dana usaha atau marketing ,   seba

Jawaban Rektor UNEJ Terkait Pelantikan Dekan

Jawaban Rektor UNEJ Terkait Pelantikan Dekan Oleh: Nurul Mahmuda K egaduhan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F MIPA ) terkait pelantikan dekan baru periode 2016-2020 sudah tercium sejak akhir 2015. Isu mengenai Rektor Universitas Jember (UNEJ) yang tidak melantik dekan dengan perolehan suara tertinggi menjadi fakta yang harus diterima oleh warga FMIPA. Kamis (14/01) bertempat di Gedung Rektorat Universitas Jember, pelantikan Dekan baru FMIPA telah dilangsungkan. Berdasarkan hasil pemberian pertimbangan oleh senat fakultas yang berupa pemungutan suara menyebutkan bahwa perolehan suara tertinggi adalah Dr. Kahar Muzakhar, S.Si., namun dekan FMIPA yang dilantik yaitu Drs . Sujito , Ph.D . yang memiliki selisih tiga suara. Hal ini menuai protes dari beberapa lini di FMIPA. Beberapa Senat fakultas, dosen, mahasiswa maupun karyawan memprotes dan menyayangkan mengenai kejadian ini. Seperti halnya Itok Dwi, mahasiswa kimia 2012, menganggap bahwa pemu

Fakultas MIPA selalu sediakan buka Puasa gratis dalam setiap tahunnya

Oleh : Vina Soraya               Marhaban ya Ramadhan, Umat muslim di seluruh dunia tentunya telah menanti datangnya bulan suci ini. Bulan Ramadhan bulan penuh rahmat dan ampunan Allah SWT. Selama bulan suci Ramadhan seluruh umat islam diwajibkan berpuasa penuh selama satu bulan. Tentunya seluruh orang muslim akan berlomba – lomba untuk berbuat kebaikan dalam bulan suci ini. Banyak kegiatan yang bernilai pahala pada saat bulan ini. Salah satu bentuk berbuat kebaikan dalam bulan puasa ini yaitu memberi makan orang yang berpuasa. Memberi makan orang yang berpuasa maka mendapat ganjaran pahala yang setara dengan orang yang sedang berpuasa.             Agenda buka puasa gratis tentunya selalu menjadi agenda tahunan pada setiap masjid – masjid pada saat bulan Ramadhan tak terkecuali Masjid Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Agenda buka puasa gratis ini telah dilaksanakan rutin setiap tahunnya. Pada Ramadhan tahun ini buka puasa gratis dilaksanakan sejak tanggal 8-17