Langsung ke konten utama

Dibalik Fenomena Pocong Kampus 2

Sebelum lu baca tulisanku ini, aku cuma pengen bilang sesuatu kalo’ aq tu ga’ada maksud buat bikin pusing lu-lu yang baca tulisan ini. Yach ! paling-paling cuma agar kalian bisa beli bodrex sekardus buat obat sakit kepala doang. Tapi beneran loh ! Kalo ga’ ada bodrex ( bukan promosi ) pasti lu bakalan pusing mikirin idup yang makin hari makin deket ama kuburan. Sory bro and sist, kayaknya emang terlalu kasar, tapi ini cuma mengingatkan aja kalo’ lu bakalan dibungkus ama kain kafan dan dipermak dengan berbagai asesoris kubur hingga berbentuk seperti pocong nantinya, (hi…atut).
Bila lu lu masih pada inget tentang tulisanku tempo dulu, mungkin lu punya inisiatif buat ga’ baca tulisanku lagi, Bisa jadi gara-gara takut, atau bahkan lu udah pernah melihat penampakan pocong di kampus unej tercinta ini. Hal yang agak sulit dipercaya memang, tapi dengan tanda petik dan huruf besar kutulis “ INI ADALAH FAKTA DAN BENAR-BENAR ADA DI KAMPUS KITA”, serius loh ya.
Ngomongin masalah hantu di Indonesia emang ga’ada matinya. Apalagi setelah oom pocong di nobatkan menjadi The Best Ghost from Indonesia. Hari gini ! Siapa sih yang ga’ tau ama pocong, apalagi di Indonesia men, udah banyak banget dukun-dukun yang ngefans ama beliau ( busye...t, beliau katanya ) baju putih mulus yang menjadi kebanggaan selalu dipake’, tapi cukup disayangkan juga sih, andaikata baju mereka ditambah satu warna lagi seperti merah misalnya, pasti mereka bakal tambah dibanggakan sebagai hantu asli pribumi ( pria butuh misteri ) made in Indonesia.
Lu takut ama pocong ga’ ? kalo’ aku sih ngga’, mereka itu juga makhluk Tuhan, sama seperti kita, hanya salah kiprah dan kaprah dari beberapa orang saja yang kemudian mengakibatkan pocong dianggap suatu mistis yang menakutkan. Dilihat dari penampilannya saja mereka selalu sopan, tidak pernah buka aurat lagi, ga’ peduli pocong wewek ataupun wowok, yang keliatan cuma muka doang, lo’ masalah make up wajah yang agak serem itu kan urusan mereka. Lagi pula harus dimaklumi lah, kan ga’ ada salon di kuburan ( hush, jangan ngomongin kubur dong, ga’ baik ).
Sekarang mending kita ngomongin pocong yang ada di lingkungan unej aja. Yah, tapi jangan lu dan lu berfikir mentang-mentang di kalangan kampus terus ada fakultas jurusan pocong di unej. Ini salah besar men, IPmu bisa 4 koma setengah kalo’ berfikir seperti itu. Pocong di unej mungkin ada, tapi sebenernya aku juga ga’ tau dimana. Menurut beberapa sumber yang tidak bisa dipercaya dan tidak bisa disebutkan namanya seperti Mister Kholikin Subikin Terbikin bikin, emang terkadang ada beberapa penampakan aneh di unej, tapi ga’ tau juga penampakan apakah itu ? yang jelas aneh pokoknya dah.
Aku ( sebut aja Sukro ) sebenarnya juga pernah melihat penampakan-penampakan aneh seperti itu. Lu inget ama tiga mantan pocong yang ada di double way dan kutulis di edisi pocong kemaren. Wuih, ternyata semenjak tali pocong mereka dilepas dan diresmikan. Makin banyak makhluk-makhluk yang ngefans ama mereka bertiga, aku udah ngebukti’in sendiri kawan, kaga’siang kaga’malam, hampir tiap hari pasti ada yang lagi foto-foto ama mereka. Bayangin tuh, aku aja yang sempurna, punya idung, mulut, and bisa jalan-jalan ga’ pernah diajak foto, bayangin ga’ tuh ? kebayang ga’? bayangin ga’sih ! ( saba….r, saba…r, saba….r, ma’af ! lagi esmosi ). Huh, ngiri aku ama mereka. Tapi ga’ apa-apalah, tergantung yang mau jeprat-jepret aja dah, lagian aku juga seneng kalo’ tiga benda itu bisa dibanggain ama mahasiswa-mahasiswa unej yang notabene adalah manusia.
Oh iya, ada yang ketinggalan buat gue bahas tadi kawan, lu pernah denger ga’ kalo kebanyakan orang-orang yang matinya jadi hantu penasaran itu gara-gara masa hidupnya ga’da yang bener. Jadi atut nih ! Apalagi gue men, hampir 99,9999 % dari berat tubuhku diselimuti salah dan dosa. Fiuh, kalo’ bahasa maduranya itu “ berre’ ka dhusah “ cuy. Maka dari pada itu dan oleh sebab itu lu harus gencar bikin dosa mulai hari ini, siapa tau walaupun sudah mati masih bisa jalan-jalan gentayangan seperti waktu lu hidup. Tapi kalo gue mah, sory atuh neng, ga’ hoby jalan-jalan sih, hehe.
Manusia memang aneh, habis sepah manisnya di buang. Lu tau ga’sih ? ternyata dibalik kain kafan yang terbungkus disekujur tiga makhluk Tuhan yang gue sebut tadi ternyata adalah orang yang serba paling di lingkungan Universitas Jember dahulu kala, tapi kata overnya bukan paling goblok atau paling bego’ loh ya !. kalo’ paling tua sih may be,hehe. Dari lubuk hatiku yang paling dualem saja jadi timbul sedikit curiga, jangan-jangan tampilan pocong dulu hanya sebuah bentuk gosip miring sebelum louncing and peresmian, bisa jadi itu hanya tipu muslihat si pembuat saja ( Astagfirullah ! Jadi su’udzon dah ! ).
Bila sudah di kupas kain kafannya, ternyata ketiga patung itu adalah para pendiri Universitas Jember ( wau…! ). Ketiganya diantaranya adalah R.Th soengedi djojopoeranto, M.Soerahman dan dr.R.Achmadjoedolaksono, tepat yang berada di tengah adalah rektor pertama universitas jember. Sekedar informasi, pada tanggal 25 maret 1957 merupakan awal kali sejarah unej dimulai, yakni dari sebuah perbincangan dengan topik menganggurnya pelajar lulusan SMA di Jember kala itu. Belum ditemukan dalam coretan fana ataupun yang nyata hingga jam berapa pembicaraan itu di langsungkan, namun pada 27 maret 1957 diskusi dilanjutkan kembali hingga jam 4 pagi dan dicetuskanlah sebuah ide besar yang dapat dipertanggung jawabkan hingga saat ini. Pada 5 oktober 1957 didirikan Universitas Tawang Alun yang disahkan oleh akte notaris tanggal 8 maret 1958 no.13 dengan tiga orang yang berdiri di patung property unej tersebut sebagai pendirinya. Kuliah pertama memang hanya 18 orang dan entahlah dimana awal kuliah tersebut, tapi yang jelas, tempat dan siapa pengajar pertama unej sudah tertera pada coretan sejarah di jalan dua arah double way, jadi kalo’ lu mau tau selengkapnya! Jangan cuma lewat doang, liat-liat plus baca juga apa yang ada di situ. Jadi, inti dari tulisanku ini, “ Liat ndiri aja ya !!!” huahaha. Terima kasih. Wasasalam.[Didik Pribadi]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jawaban Rektor UNEJ Terkait Pelantikan Dekan

Jawaban Rektor UNEJ Terkait Pelantikan Dekan Oleh: Nurul Mahmuda K egaduhan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F MIPA ) terkait pelantikan dekan baru periode 2016-2020 sudah tercium sejak akhir 2015. Isu mengenai Rektor Universitas Jember (UNEJ) yang tidak melantik dekan dengan perolehan suara tertinggi menjadi fakta yang harus diterima oleh warga FMIPA. Kamis (14/01) bertempat di Gedung Rektorat Universitas Jember, pelantikan Dekan baru FMIPA telah dilangsungkan. Berdasarkan hasil pemberian pertimbangan oleh senat fakultas yang berupa pemungutan suara menyebutkan bahwa perolehan suara tertinggi adalah Dr. Kahar Muzakhar, S.Si., namun dekan FMIPA yang dilantik yaitu Drs . Sujito , Ph.D . yang memiliki selisih tiga suara. Hal ini menuai protes dari beberapa lini di FMIPA. Beberapa Senat fakultas, dosen, mahasiswa maupun karyawan memprotes dan menyayangkan mengenai kejadian ini. Seperti halnya Itok Dwi, mahasiswa kimia 2012, menganggap bahwa pemu

Manajemen Redaksi

Salam Persma..... Perlu diketahui bahwa....berjalannya suatu lembaga pers ternyata tak hanya menga cu pada proses redaksi , yang dim ulai dari proses hunting sampai printing saja. Sebagai sebuah organisasi, lembaga pers juga mem erlukan pe n gaturan manajemen secara umum. Manajemen redaksi pers mahasiswa sendiri adalah : keseluruhan dari proses pengaturan sumber daya dalam melakukan kinerja penerbitan (menyangkut  bidang tulis-menulis) ataupun pola pengaturan  dari kinerja redaksi  yang terdapat dalam lingkup aktivitas pers mahasiswa. Lembaga pers biasanya di pimpin oleh pimpinan umum ( General Manager ). Dibawahnya terdapat pemimpin redaksi (manajer  redaksi ) dan pemimpin usaha atau koordinator dana usaha ( marketing manajer ).  Kedua bidang ini, memiliki job descriptions yang berbeda dan terpisah. Tapi keduanya saling mempengaruhi  dan saling mengisi. Redaksi dapat dianggap sebagai ”jantung” dari lembaga pers manapun, s edangkan dana usaha atau marketing ,   seba

Fakultas MIPA selalu sediakan buka Puasa gratis dalam setiap tahunnya

Oleh : Vina Soraya               Marhaban ya Ramadhan, Umat muslim di seluruh dunia tentunya telah menanti datangnya bulan suci ini. Bulan Ramadhan bulan penuh rahmat dan ampunan Allah SWT. Selama bulan suci Ramadhan seluruh umat islam diwajibkan berpuasa penuh selama satu bulan. Tentunya seluruh orang muslim akan berlomba – lomba untuk berbuat kebaikan dalam bulan suci ini. Banyak kegiatan yang bernilai pahala pada saat bulan ini. Salah satu bentuk berbuat kebaikan dalam bulan puasa ini yaitu memberi makan orang yang berpuasa. Memberi makan orang yang berpuasa maka mendapat ganjaran pahala yang setara dengan orang yang sedang berpuasa.             Agenda buka puasa gratis tentunya selalu menjadi agenda tahunan pada setiap masjid – masjid pada saat bulan Ramadhan tak terkecuali Masjid Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Agenda buka puasa gratis ini telah dilaksanakan rutin setiap tahunnya. Pada Ramadhan tahun ini buka puasa gratis dilaksanakan sejak tanggal 8-17