Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2010

Pasar Murah dengan Seabreg Kekumuhannya

Kumuh, ruwet, macet, rongsokan dan, tidak menarik. Tentunya tak dapat disangkal bahwa beragam opini tersebut akan menghiasi kepala kita ketika menapaki lapak-lapak pedagang di beberapa ”pasar alternatif” di kota Jember. Sebut saja pasar Gebang, pasar Mangli, dan pasar Johar yang dikenal dengan Blok M. Beberapa pasar tersebut merupakan pasar-pasar tradisional yang menjajakan beberapa barang yang dinilai khas. Bagaimana tidak, barang yang digelar di beberapa pasar tersebut tidak akan kita temui diberbagai pasar daerah lainnya. Bagi kita yang selalu bergelut dengan buku tentunya akan mengenal pasar Blok M sebagai alternatif. Pasalnya, di pasar ini ditawarkan beragam buku yang tak kalah up to date dengan buku-buku serupa di berbagai toko buku. Hanya saja yang perlu di garis bawahi, di sini kita tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Begitu pula dengan pasar Mangli yang terkenal dengan pasar ”Babebo” dan Pasar Gebang yang menawarkan barang-barang otomotif dan peralatan berharga miring. Sea

Pasar Murah dan Terjangkau untuk Umum

Era globalisasi sekarang ini membuat pola hidup “Konsumsi” masyarakat semakin tinggi. Tiap hari libur (sabtu dan minggu) mal-mal, departement store, toko-toko ternama, pusat grosir dan kawan-kawannya selalu dijejali pengunjung. Produsen alias sang Kapital sangat diuntungkan dengan adanya pola hidup masyarakat yang berkembang dan menjamur hebat ini. Bermacam produk dengan label-label ternama dan masih gres menjadi sasaran utama masyarakat konsumtif. Jember yang notabene pusat perbelanjaannya dapat dihitung dengan jari selalu ramai disesaki masyarakat pada hari-hari libur. Entah mereka memang membeli atau sekedar cuci mata, refreshing sembari melepas penat karena rutinitas yang padat. Lalu kenapa pasar tradisional, pasar murah alias pasar barang bekas bos (BaBeBo) selalu jadi alternatif kedua setelah pasar-pasar yang ternama tersebut, apa alasannya?

Abdus Salam; Si Pedagang Blok-M

Bukan hal baru bila berbicara soal pasar, terutama bagi kalangan kaum hawa. Pasar menjadi pilihan untuk tempat berbelanja karena harga yang ditawarkan relatif lebih murah dibandingkan supermarket atau swalayan. Apalagi di pasar alternatif, harga yang ditawarkan jauh lebih murah lagi dibandingkan pasar biasa. Hal yang sama juga terlihat di kalangan pedagang, pedagang pasar alternatif juga mengiyakan hal itu. Mereka memilih untuk berjualan di pasar alternatif karena asumsi bahwa orang akan lebih menyukai membeli barang-barang di pasar alternatif karena harganya yang lebih murah. Seperti kata Bapak Abdus Salam, salah satu pedagang di pasar alternatif blok M di belakang Matahari Departemen Store, beliau memilih berjualan di pasar alternatif karena melihat perbandingan harga dengan pasar biasa. Pak salam menjual buku-buku bekas dan beberapa helm bekas yang masih kelihatan seperti baru. Sebelumnya, kami –redaktur pelaksana– menghampiri kios di sebelah kios Pak Salam yang juga menjual buku-

Buku Bekas Bukan Berarti Ilmu Bekas

Buku adalah sumber dari segala pengetahuan. Sebuah pernyataan yang tak dapat disangkal mengingat fungsi kita dalah mahasiswa. Bila kini kita beraeda dalam jaman yang serba instan dan online, namun tak dapat dipungkiri bahwa buku tetap menjadi pilihan yang tak dapat diabaikan dalam menuntuk ilmu. Kita harus seringkali berkuitat dengan buku-buku hingga lusuh untuk menjadi mahasiswa yang benar-benar mahasiswa. Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa tak semua mahasiswa memiliki kemampuan ekonomi yang tinggi, sebagian dari mereka selalu berdompet tipis. Apa jadinya bila kita harus terhambat untuk menuntaskan masalah perbaikan dan pembangunan bila harus terkendala oleh masalah finansial. Tentunya hal ini tak akan menjadi masalah serius bila kita mau sedikit menoleh ke kumpulan buku-buku bekas. Bukan berarti buku bekas sudah tak layak pakai, namun bisa tetap saja dapat digunakan dalam kurikulum yang sesuai atau ada beberapa materi yang sama. Sebut saja pasar di wilayah pasar Johar, yang ser

Berburu Onderdil di Pasar Gebang

Siapa yang tak kenal dengan Pasar Gebang? Pasar yang sering kita kenal dengan berbagai barang loak onderdil kendaraan bermotor tersebut berada di bawah naungan Dinas Pasar Kabupaten Jember. Di pasar ini dijajakan berbagai spare part kendaraan bermotor dengan harga yang cukup miring. Meski harga yang ditawarkan kadang terkesan ”nyeleneh”, namun kualitas yang ditawarkan juga cukup baik. Hanya saja di sini yang diuji adalah kelihaian kita dalam memilih barang bekas yang masih berpotensi. Bisa saja kita menemukan barang dengan kualitas serupa dengan barang baru tanpa merogoh kocek terlalu dalam. Selain pandai memilih, syarat utama untuk sukses menjadi pembeli di pasar ini adalah pandai berbicara dan tawar menawar. Saling tak mau kalah dengan pedagang merupakan kiat sukses dalam tawar menawar dan mendapatkan harga termurah di Pasar Gebang.

Pasar Loak sebagai Pasar Alternatif Masyarakat

Menjadi mahasiswa, apalagi sebagai pendatang dari wilayah lain yang notabene jauh dari orang tua harus benar-benar mampu mengatur semua kebutuhan yang menyangkut masalah keuangan. Sebisa mungkin hemat dalam membelanjakan uang, membeli barang-barang pokok dan mengenyampingkan barang-barang yang tidak terlalu penting. Namun, tak dapat dipungkiri, kebutuhan mahasiswa sangatlah banyak, peralatan kuliah seperti buku, pakaian buat kuliah, barang–barang elektronik seperti Hp, komputer dan masih banyak lagi yang lainnya. Kebutuhan yang begitu banyak memicu mahasiswa mencari alternatif dalam pemenuhan kebutuhan, yaitu dengan memilih tempat pembelanjaan yang menyediakan barang-barang yang berkualitas tapi murah. Dalam hal ini pasar loak menjadi pasar alternatif bagi mahasiswa. Pasar loak merupakan pasar yang menyediakan barang-barang seperti buku, baju, hingga barang elektonik. Di pasar ini barang-barang tersebut dijual jauh lebih murah dari harga toko. Hal ini dikarenakan barang yang dijual

Kebijakan Sistim Online perlu dipertanyakan?

Saat ini dunia sudah memasuki era persaingan global, mau tidak mau kita dipaksa untuk mengikuti perkembangan jaman. Diantaranya kita sudah mulai dipaksa dengan berbagai sistem global dan kapital sebut saja komputerisasi. Berbagai aktifitas rutin yang selayaknya dijalankan di dunia nyata, kini mulai beralih ke dunia maya. Begitu pun dunia pendidikan yang mulai merangkak maju memasuki era tersebut. Berbagai kebijakan mulai diterapkan pada sistem yang berbasis online. Contoh kebijakan yang sedang booming saat ini adalah penerapan sistem online pada pendaftaran SNMPTN. Disini kita dimungkinkan untuk dapat mengakses berbagai keperluan dan kelengkapan pendaftaran SNMPTN dengan lebih nyaman dan efisien mulai dari mengisi formulir pendaftaran sampai dengan mencetak kartu tanda peserta ujian. Pendaftaran mulai dibuka tanggal 2-31 Mei 2010. Suasana di tiap-tiap perguruan tinggi negeri pun tahun ini tampak lebih sepi. Semua ini dikarenakan pihak universitas tidak lagi membuka pelayanan pendaft

Nasib Dagangan di Kala Online

Aku adalah penjaja buku ujian SNMPTN. Aku biasanya duduk menggelar dagangan beralaskan tikar. Aku selalu ada menghiasi momen tahunan itu. Siapakah aku? Namaku Bung Ngadiman Ngadimpret, sebut saja Bunga. Seperti disebutkan di atas, aku adalah seorang penjaja buku latihan SNMPTN. Sebagai pedagang, aku memiliki talenta yang luar biasa untuk memikat pembeli. Maklumlah, aku adalah blasteran jadi memiliki bakat setengah-setengah. Aku terlahir dari ibu pedagang dan ayah tentara. Jadi, dalam menjajakan buku aku juga terkesan setengah-setengah, setengah merayu dan setengan menodong. Hasilnya, ya juga setengah-setengah, setengah berhasil, sebagian besar dihajar. Ketika SNMPTN online begemuruh diteriakkan, tentu saja aku terkena imbas yang tak dapat dihindari. Mau tak tau aku yang hanya seorang rakyat jelata harus mengikuti juga. Mereka beralasan kalo sistem baru ini mempermudah calon mahasiswa baru untuk melaksanakan pendaftaran tanpa ruwet dan berjubel di tengah teriknya sang mentari siang.

Peran LBB dalam Menunjang Siswa Mengikuti SNMPTN

Dalam pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakteristik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun disisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Bimbingan Belajar (Bimbel) adalah pilihan alternatif dalam mengatasi masalah pembelajaran, yang dikarenakan kurangnya efektifitas sistem pembelajaran di sekolah-sekolah pada umumnya. Ketidak-efektifan sistem pembelajaran di sekolah ada banyak faktor, misalnya karena dikejar oleh waktu serta modul-modul yang telah disusun dan harus selesai pada waktu yang telah ditentukan. Serta ketidak-kondusifan suasana di dalam kel

Jalur Masuk Unej 2010

Jalur seleksi penerimaan untuk mahasiswa baru angkatan 2010 telah dibuka. Masih sama tahun sebelumnya, jalur seleksi yang ditawarkan antara lain PMDK (Penelusuran Minat Dan Bakat), UM gel.1, UM gel. 2, dan SNMPTN. Adapun untuk jalur masuk SNMPTN tahun ini sedikit berbeda dari segi pendaftaran karena dilakukan secara online. Dari tahun ke tahun jumlah calon mahasiswa pendaftar perguruan tinggi, termasuk Univ.Jember selalu mengalami kenaikan. Banyak hal yang perlu dipertanyakan terkait jalur-jalur masuk Univ.Jember 2010, diantaranya pendaftaran SNMPTN secara online, kuota, grade dan UM (Ujian Masuk). Optimalisasi Pendaftaran Online SNMPTN Pendaftaran SNMPTN secara online, merupakan solusi dalam hal mengatasi adanya pertambahan jumlah pendaftar. Pak Dadang, Kasubag Registrasi dan Statistika Unej saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut belum bisa mengiyakan. Beliau mengaku belum diberitahu mengenai hal tersebut. Dari pertemuan di Jogja, Ketua Penyelenggara SNMPTN 2010 menyampaikan bah

Akses Masuk Perguruan Tinggi yang Semakin Susah

Pendidikan merupakan hak dasar setiap Warga Negara Indonesia. Dewasa ini untuk memperoleh pendidikan ternyata sangat susah dan mahal, apalagi buat kalangan menengah ke bawah. Akses untuk memperoleh pendidikan tinggi bagi mereka sangat berat dan mahal. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang menjadi incaran utama bagi mereka –kalangan menengah ke bawah– ternyata kuota masuknya dipersempit, ditambah lagi jumlah PTN yang ada di Indonesia semakin sedikit saja, yang dulu ada 82 Perguruan Tinggi Negeri sekarang menyusut menjadi 57 Perguruan Tinggi Negeri yang tersebar di seluruh penjuru Negeri ini. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) –yang dulu bernama UMPTN– adalah jalur seleksi nasional bersama yang dibuka bagi para lulusan SMA/SMK/Sederajat lulusan 2008, 2009 dan UN 2010 ini dimaksudkan untuk menjaring sebanyak-banyaknya calon mahasiswa yang akan kuliah di kampus negeri yang mereka pilih sendiri. Alih-alih peserta SNMPTN yang lulus dan bergrade tinggi belum tentu dapat la

Hitam Putih Saling Berbagi dalam Dunia Ujian

Hitam Putih Saling Berbagi dalam Dunia Ujian Minggu ini adalah minggu yang sibuk bagi mahasiswa Universitas Jember, khususnya. Bagaimana tidak, dalam moment ini mahasiswa saling berjuang dan bergelut dengan soal-soal yang disajikan guna mendapatkan nilai yang diharapkan. Mungkin sudah sejak lama mereka bersiap untuk menuntaskan semester ini dengan nilai yang baik, dan tentunya pula mereka harus melewati Ujian Akhir Semester sebagai tembok terakhir. UAS seringkali dianggap sebagai moment paling sakral dalam satu semester. Pasalnya, rata-rata bobot nilai terbesar selalu dibebankan pada nilai ujian ini, dan mau tak mau akhirnya diperlukan suatu perjuangan dan pengorbanan yang cukup besar pula untuk meraihnya. Sebenarnya bukan hanya dalam UAS perjuangan berat itu dilakukakan, meski tak begitu kentara, namuan moment seperti quiz dan UTS juga tak dapat dibuang begitu saja. Di sana kita juga terus berjuang untuk mencapai yang terbaik dan bisa diraih. Hanya saja yang perlu dipertanyakan saa