Langsung ke konten utama

Sambaran Petir Vulkanik Munculnya dari Atas (dari Langit) atau dari Bawah (dari Gunung) ?


Sambaran Petir Vulkanik Munculnya dari Atas (dari Langit) atau dari Bawah (dari Gunung) ?


            Petir bukan merupakan hal yang asing lagi buat kita. Petir sering kita temui saat hujan tiba ataupun saat langit mulai gelap tertutup awan hitam atau mendung. Petir dianggap berbahaya oleh kebanyakan orang, tetapi dibalik itu petir adalah ciptaan Tuhan yang luar biasa menakjubkan. Sebagai seorang manusia yang haus akan pengetahuan, mereka mencari asal muasal terjadinya petir.  Setelah dilakukan penelitian oleh para ahli, maka dapat diketahui bahwa petir terjadi karena adanya perbedaan potensial antara awan dan bumi  atau dengan awan lainnya. Awan akan bermuatan saat awan tersebut bergerak secara terus-menerus secara teratur, dan selama pergerakannya awan tersebut akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi dan muatan positif akan berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika awan dan bumi mempunyai perbedaan potensial yang cukup besar maka untuk mencapai kesetimbangan antara awan dan bumi, akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya. Proses pembuangan elektron tersebut menggunakan media  udara. Ledakan suara pada petir terjadi saat elektron mampu menembus batas ambang isolasi udara.
            Musim penghujan adalah waktu efektif  yang sering digunakan oleh petir untuk menampakkan dirinya. Saat musim penghujan, petir berbondong-bondong  menyambar dimana-mana. Tetapi selain musim penghujan, petir juga dapat menampakkan diri saat terjadinya gunung meletus.  Mungkin bagi kalian yang belum pernah menyaksikan petir saat gunung meletus akan terpana melihat kilatan berbulu itu yang menyambar di sekitar gunung secara terus-menerus tanpa henti.
            Petir yang terjadi saat gunung meletus biasa disebut dengan petir vulkanik atau volcanic lightning. Secara umum, petir vulkanik merupakan fenomena alam dimana petir terlihat menyambar di dalam awan debu vulkanik yang keluar dari kawah gunung. Petir vulkanik tersebut timbul disebabkan adanya tiang erupsi. Apasih tiang erupsi itu ? tiang erupsi merupakan bentukan yang terdiri dari kumpulan material muntahan gunung berapi. Material muntahan gunung sebagai penyusun tiang erupsi bisa berupa debu vulkanik, pasir, dan juga batuan. Ketika material tersebut bertumbukan, maka akan timbul tegangan listrik stasis di area tersebut.
            Menyaksikan secara langsung fenomena gunung meletus merupakan suatu pengalaman yang luar biasa bagi saya. Pengalaman itu saya peroleh saat gunung Kelud Kediri meletus pada tahun 2014 lalu. Saya bisa menyaksikan secara langsung karena bertepatan rumah saya di Kediri dan merupakan daerah berdampak erupsi abu vulkanik yang lumayan tebal. Saat gunung meletus, petir itu menyambar-nyambar di sekitar gunung. Petir tersebut menyambar dengan luar biasa besarnya, terlihat kilatan-kilatan berbulu yang menyilaukan disertai dengan suara guntur yang menggelegar.
            Menurut saya yang menyaksikannya secara langsung, petir tersebut menyambar dari atas (langit atau awan) ke bawah (bumi). Namun ada salah satu teman saya yang mengatakan bahwa petir tersebut berasal dari bawah  (dari dalam mulut gunung). Mendengar pendapat teman saya tersebut, saya jadi ragu. Apa benar petir bisa menyambar dari bawah?
Dilihat dari ilmu sains, ternyata petir vulkanik tidak hanya menyambar dari atas, tetapi ada juga petir vulkanik yang menyambar dari dalam mulut gunung. Petir atau kilat dari gunung berapi itu berkaitan dengan peristiwa perputaran di dalam tubuh gunung, seperti  fenomena tornado. Saat perputaran itu terjadi, timbul tekanan ke atas menuju kawah seperti air yang menyembur keluar dengan materi dari dalam gunung, termasuk abu dalam jumlah besar. Peristiwa itu bersamaan dengan keluarnya petir atau kilat dari dalam gunung menuju bibir kawah. Seperti yang sudah diketahui bahwa petir yang ada pada saat letusan gunung berapi, disebabkan oleh tabrakan dari debu vulkanik yang sangat banyak atau pekat, oleh karena itu selain petir yang menyambar-nyambar dari atas atau bawah, petir tersebut juga bisa hanya menyambar-nyambar berputar di tengah-tengah antara kumpulan erupsi debu vulkanik atau awan panas.
            Jadi, apa yang saya saksikan sendiri itu tidaklah salah, begitu juga dengan yang dilihat teman saya. Sambaran petir vulkanik bisa berasal dari atas (dari langit atau awan) atau bisa juga menyambar dari arah bawah yaitu dari dalam gunung menuju ke bibir kawah.[]


Shofitri - ALPHA






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Redaksi

Salam Persma..... Perlu diketahui bahwa....berjalannya suatu lembaga pers ternyata tak hanya menga cu pada proses redaksi , yang dim ulai dari proses hunting sampai printing saja. Sebagai sebuah organisasi, lembaga pers juga mem erlukan pe n gaturan manajemen secara umum. Manajemen redaksi pers mahasiswa sendiri adalah : keseluruhan dari proses pengaturan sumber daya dalam melakukan kinerja penerbitan (menyangkut  bidang tulis-menulis) ataupun pola pengaturan  dari kinerja redaksi  yang terdapat dalam lingkup aktivitas pers mahasiswa. Lembaga pers biasanya di pimpin oleh pimpinan umum ( General Manager ). Dibawahnya terdapat pemimpin redaksi (manajer  redaksi ) dan pemimpin usaha atau koordinator dana usaha ( marketing manajer ).  Kedua bidang ini, memiliki job descriptions yang berbeda dan terpisah. Tapi keduanya saling mempengaruhi  dan saling mengisi. Redaksi dapat dianggap sebagai ”jantung” dari lembaga pers manapun, s edangkan dana usaha atau marketing ,   seba

Jawaban Rektor UNEJ Terkait Pelantikan Dekan

Jawaban Rektor UNEJ Terkait Pelantikan Dekan Oleh: Nurul Mahmuda K egaduhan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F MIPA ) terkait pelantikan dekan baru periode 2016-2020 sudah tercium sejak akhir 2015. Isu mengenai Rektor Universitas Jember (UNEJ) yang tidak melantik dekan dengan perolehan suara tertinggi menjadi fakta yang harus diterima oleh warga FMIPA. Kamis (14/01) bertempat di Gedung Rektorat Universitas Jember, pelantikan Dekan baru FMIPA telah dilangsungkan. Berdasarkan hasil pemberian pertimbangan oleh senat fakultas yang berupa pemungutan suara menyebutkan bahwa perolehan suara tertinggi adalah Dr. Kahar Muzakhar, S.Si., namun dekan FMIPA yang dilantik yaitu Drs . Sujito , Ph.D . yang memiliki selisih tiga suara. Hal ini menuai protes dari beberapa lini di FMIPA. Beberapa Senat fakultas, dosen, mahasiswa maupun karyawan memprotes dan menyayangkan mengenai kejadian ini. Seperti halnya Itok Dwi, mahasiswa kimia 2012, menganggap bahwa pemu

Fakultas MIPA selalu sediakan buka Puasa gratis dalam setiap tahunnya

Oleh : Vina Soraya               Marhaban ya Ramadhan, Umat muslim di seluruh dunia tentunya telah menanti datangnya bulan suci ini. Bulan Ramadhan bulan penuh rahmat dan ampunan Allah SWT. Selama bulan suci Ramadhan seluruh umat islam diwajibkan berpuasa penuh selama satu bulan. Tentunya seluruh orang muslim akan berlomba – lomba untuk berbuat kebaikan dalam bulan suci ini. Banyak kegiatan yang bernilai pahala pada saat bulan ini. Salah satu bentuk berbuat kebaikan dalam bulan puasa ini yaitu memberi makan orang yang berpuasa. Memberi makan orang yang berpuasa maka mendapat ganjaran pahala yang setara dengan orang yang sedang berpuasa.             Agenda buka puasa gratis tentunya selalu menjadi agenda tahunan pada setiap masjid – masjid pada saat bulan Ramadhan tak terkecuali Masjid Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Agenda buka puasa gratis ini telah dilaksanakan rutin setiap tahunnya. Pada Ramadhan tahun ini buka puasa gratis dilaksanakan sejak tanggal 8-17