Alpha - Mahasiswa yang keluar dari parkiran MIPA
(Doc.Nurul)
Ada
yang sedikit berbeda dari wajah tempat parkir di Fakultas MIPA. Setiap
mahasiswa yang akan keluar parkiran dengan menggunakan sepeda motor harus
menunjukkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Tidak hanya di Fakultas MIPA,
hal ini juga diberlakukan untuk semua fakultas di Universitas Jember. Hal
tersebut berdasarkan surat perintah yang dikeluarkan oleh Wakil Rektor 2 Universitas Jember dan
Dekan Fakultas mengenai pemberlakuan penunjukan STNK setiap akan keluar dari parkir
sepeda motor. Tidak hanya mahasiswa, dosenpun juga harus menunjukkan STNKnya.
Adanya
perintah dari wakil rektor tersebut dikarenakan beberapa hari lalu di daerah
kampus terutama Universitas Jember telah terjadi pencurian sepeda motor di
beberapa fakultas. Yakni Fakultas Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Farmasi. Total sepeda motor yang hilang ada delapan buah dan korbannya semua mahasiswa. Kejadian ini sangat memprihatinkan karena
hilangnya sepeda motor tersebut hanya berlangsung dua hari. Maka dari itu,
untuk mencegah kejadian tersebut terulang lagi, kampus mensiagai dengan lebih
memperketat penjagaan tempat parkir dengan salah satunya menunjukkan STNK yang
akan dicek terlebih dahulu oleh penjaga parkir apakah sesuai dengan kendaraan
yang dikendarai apa tidak.
Menurut
Bapak Syafi’udin atau yang lebih akrab dipanggil Pak Syafi’ yang setiap harinya
menjaga parkiran di Fakultas MIPA, pemberlakuan penunjukkan STNK setiap keluar
masuk parkiran sebenarnya sudah sejak beliau bekerja tahun 2007. Tetapi karena
tempat parkir yang berpindah dari lapangan MIPA ke depan laboratorium fisika
sejak kurang lebih setengah tahun yang lalu, jadinya kurang begitu efektif
diberlakukan. Faktor lainnya karena selama ini mahasiswa kadang jika
diperingatkan untuk menunjukkan STNK tidak mau karena alasan bolak-balik,
terburu – buru, atau alasan-alasan yang lain. “Karena sekarang lagi
marak-maraknya kehilangan sepeda terus, jadinya ada himbauan dari Wakil Rektor
2 untuk memperketat kembali penunjukkan STNK untuk semua fakultas,” ringkas Pak
Syafi’.
Selama
beliau bekerja, di Fakultas MIPA pernah sekali kehilangan sepeda motor,
tepatnya tahun 2016 lalu. Hilangnya sepeda tersebut pada saat si korban memarkir
sepedanya di depan Laboratorium Fisika sedangakan tempat parkir sepeda
motor berada di Lapangan MIPA. Pak Syafi’ ketika berjaga di pos
parkir sebenarnya tidak sendiri, beliau dibantu dengan yang lain. Sistem berjaga
bergantian, yaitu dari pukul 07.00-14.00 WIB dan 14.00-22.00 WIB. Selain juga ada
yang membantu berjaga bergantian setiap jamnya salah satunya seperti Pak Dendi.
Alpha - Mahasiswa menunjukkan STNK kepada penjaga parkir FMIPA
(Doc.Nurul)
Pengendara sepeda motor harus menunjukkan STNK saat akan keluar parkiran. Jika tidak
dapat menunjukkan STNK, maka mahasiswa harus menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa
(KTM) dan meninggalkan KTMnya di pos parkir dengan menuliskan identitas diri
pada buku yang sudah disediakan. Jika bukan mahasiswa, harus
menunjukkan Kartu Tanda Penduduk(KTP) atau tanda pengenal lainnya yang dimilki.
Kartu – kartu pengenal tersebut jika ingin dikembalikan, harus mengambil
STNKnya terlebih dahulu dan menunjukkan kepada petugas pos penjaga parkir. Jika
tidak dapat menunjukkan kartu tanda pengenal sama sekali, maka sepedah motor tersebut
tidak bisa dibawa sampai benar-benar menunjukkan STNKnya.
Menurut
beberapa tanggapan mahasiswa, adanya pemberlakuan penunjukkan STNK di FMIPA
sebagian besar menerima. Tapi sebagian lagi ada yang kontra. Kontranya mereka
pada kebijakan baru ini jika sering keluar masuk parkiran, harus berkali – kali
menunjukkan STNK kepada penjaga parkir. Pro yang dikatakan oleh beberapa
pendapat mahasiswa sendiri adanya kebijakan ini sudah baik. Initnya untuk mengantisipasi kejadian pencurian di lingkungan
Universitas Jember agar tidak terjadi lagi dan motornya bisa aman. “Bagus. Itu
demi mencegah pencurian motor”, tambah Evan Agus Maulana, selaku Ketua BEM
Fakultas MIPA.
Terakhir,
Pak Dendi memberi beberapa tips untuk mencegah motor agar tidak mudah
dicuri. Pertama, kunci ganda sepeda motor. Jangan lupa penutup kunci untuk
ditutup agar tidak mudah dibuka dan dinyalakan oleh maling. Kedua, bisa
menggunakan gembok(red) sepeda motor agar ban sepeda terkunci rapat.[] Nurul H.- Alpha
Komentar
Posting Komentar