Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Menatap Jendela Pendidikan Zaman Now

Oleh :  Fikri Abdi Putra Pendidikan merupakan salah satu hal fundamental dalam kehidupan sehari-hari.   Pendidikan merupakan akar perubahan suatu bangsa. Pendidikan dapat melihat bagaimana masa depan suatu bangsa. Pendidikan zaman dahulu dengan pendidikan zaman sekarang berbeda. Pendidikan mengubah pandangan atau pemikiran generasi mendatang. Pendidikan zaman sekarang atau lebih dikenal dengan pendidikan zaman now menurutku mengalami kemunduran. Kemunduran ini mungkin disebabkan oleh perkembangan zaman atau mereka dewasa terlalu dini. Gadget tumbuh subur seperti layaknya jamur menjamur terus menerus atau mungkin mudahnya orang tua memanjakan anak dengan menuruti semua keinginan anaknya. Keinginan tersebut mungkin belum saatnya memiliki gadget, namun orang tua dengan dalih kasihan mengabulkannya. Peristiwa tersebut seperti pisau. Pisau merupakan alat yang bagus untuk memotong, namun jika diberikan kepada anak yang belum saatnya maka pisau menjadi sesuatu yang membahayakan. Peristi

Perkembangan Pendidikan di Indonesia Kualitas atau Kuantitas?

Oleh :Muhammad Yudistira Taslim Dewasa ini, pendidikan menjadi salah satu isu yang hangat diperbincangkan, baik dari segi kebijakan, mutu, pelayanan, hingga pemerataan pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Berdasarkan pengertian diatas, pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia. Hak untuk memperoleh pendidikan ini, telah diatur dan dijamin oleh negara melalui Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Dimana dalam Pasal 28 C Ayat (1) menyatakan bahwa, “ Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak memperoleh pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi m

Krisis Moral Calon Penerus Bangsa

Oleh : Joko Supriyanto  Anak adalah anugerah terindah dari Tuhan YME kepada setiap orang tua. Anak merupakan bakal dari berlian yang apabila diolah dengan proses yang baik dan benar akan menghasilkan berlian yang berkilau dan bernilai tinggi. Ketika seorang anak terlahir di dunia, mereka seketika langsungharus memikul beberapa atau bahkan   banyak harapan dari orang tua dan bahkan bangsa ini untuk menjadi anak yang berbudi pekerti luhur yang mampu meneruskan cita-cita orang tua dan pendiri bangsa ini. Anak terlahir seperti selembar kertas putih yang masih bersih belum terdapat setitik goresanpun di atasnya. Kertas tersebut akan menjadi apa kedepannya tergantung pada apa yang bakal digoreskan di atasnya. Untuk itu apabila kita menginginkan seorang anak menjadi generasi penerus bangsa yang berbudi pekerti luhur maka harus kita goreskan tulisan-tulisan indah pada diri mereka dengan pendidikan yang baik. Dahulu Indonesia dikenal sebagai negara yang ramah, berpenduduk penuh etika

Pena Cekrek - Cekrek

Oleh : Rosiqoh Nur’aini Ikatlah ilmu dengan tulisan. Begitulah perkataan orang bijak. Ilmu bagaikan buruan dan menulis adalah pengikatnya, maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Pena sebagai alat untuk menulis, seiring perkembangan jaman mulai tergantikan perannya. Jika dulu, ruang kuliah diiringi oleh suara dari lembaran kertas yang beradu dengan pena. Sekarang, suara tersebut semakin jarang terdengar. Ruang kuliah masa kini lebih didominasi dengan suara “cekrek-cekrek” ataupun irama tuts keyboard laptop dan smartphone yang beradu dengan jari. Materi kuliah yang tersorot melalui proyektor atau tertulis di papan tulis akan membutuhkan waktu lebih lama jika ditulis menggunakan pena. Simpan saja di smartphone dan buka nanti saat akan ujian. Begitu mungkin way of thinking dari mahasiswa zaman now. Serba instan, kata yang tepat untuk disematkan kepada generasi milenial. Tak usah pakai cara yang ribet kalau ada yang simpel. Sayang kalau teknologi tidak dipakai kan? Kemaju

Perlukah Ujian Nasional (PBT atau CBT) diadakan

Oleh : Aminatus Sholehah Pendidikan merupakan peranan yang penting dan memberikan sumbangsih yang sangat besar dalam pembangunan suatu daerah. Terbentuknya masyarakat  terdidik maka semua program – program yang dibuat oleh pemerintah daerah akan dapat dijalankan dengan baik. Salah satu kebijakannya adalah pemberlakuannya Ujian Nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan ujian nasional tingkat sekolah menengah atas, baik Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) maupun Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP), berjalan lancar. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dadang Sudiyarto mengatakan pelaksanaan ujian nasional (UN) secara keseluruhan berlangsung tanpa kendala. "Ke depan tinggal UN Paket C dan rangkaian ujian susulan," kata Dadang di Kantor Kemendikbud, Jakarta. Ujian Nasional bukanlah alat yang tepat untuk evaluasi di negeri ini. Guru haruslah dipercaya untuk membuat sendiri alat evaluasinya dan pemerint

Menatap Jendela Pendidikan Zaman Now

Oleh : Fikri Abdi Putra Pendidikan merupakan salah satu hal fundamental dalam kehidupan sehari-hari.  Pendidikan merupakan akar perubahan suatu bangsa. Pendidikan dapat melihat bagaimana masa depan suatu bangsa. Pendidikan zaman dahulu dengan pendidikan zaman sekarang berbeda. Pendidikan mengubah pandangan atau pemikiran generasi mendatang. Pendidikan zaman sekarang atau lebih dikenal dengan pendidikan zaman now menurutku mengalami kemunduran. Kemunduran ini mungkin disebabkan oleh perkembangan zaman atau mereka dewasa terlalu dini. Gadget tumbuh subur seperti layaknya jamur menjamur terus menerus atau mungkin mudahnya orang tua memanjakan anak dengan menuruti semua keinginan anaknya. Keinginan tersebut mungkin belum saatnya memiliki gadget, namun orang tua dengan dalih kasihan mengabulkannya. Peristiwa tersebut seperti pisau. Pisau merupakan alat yang bagus untuk memotong, namun jika diberikan kepada anak yang belum saatnya maka pisau menjadi sesuatu yang membahayakan. Peristiwa

Hiruk Pikuk Undang – Undang MD3, Antara Imunitas dan Kebebasan Berpendapat

Oleh : Desy Wahyuningsih Undang – Undang Nomor 2 tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sempat ramai di media massa. Selain itu, UU MD3 ini juga memicu banyaknya pro kontra di kalangan masyarakat umum. Pasalnya di dalam Undang – undang ini disinyalir mengandung pasal – pasal yang dapat mengkebiri kebebasan berpendapat masyarakat. Selain itu adanya ketidak sepahaman antara presiden dengan Menteri Hukum dan HAM menambah polemik pengesahan Undang – Undang ini hingga berujung keengganan presiden untuk menandatangani draft rancangan Undang – Undang tersebut. Hal ini jelas menambah panjang deretan pertanyaan di khalayak umum terkait bagaimana kerjasama dan kekompakkan kalangan istana. Berbagai   macam penolakan datang dari beberapa wilayah di Indonesia. Seperti yang dilansir bbc Indonesia pada 14 Maret 2018, di Medan demonstr

Implementasi Pendidikan di Indonesia dari Berbagai Perspektif

Oleh : Grysta Brian Ardisa Pendidikan merupakan tolak ukur maju atau tidaknya suatu negara. Jika suatu negara memiliki pendidikan yang bagus maka sektor-sektor lain seperti ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya tentu akan otomatis ikut membaik begitupula sebaliknya. Sekarang percuma suatu negara memiliki sumber daya alam yang melimpah apabila tidak diimbangi dengan sumber daya manusia yang mumpuni, seperti halnya yang terjadi di Indonesia. Sangat disayangkan, negara kita memiliki kekayaan alam yang melimpah namun orang Indonesia tidak dapat mengolahnya sehingga harus diolah dan bahkan diuasai oleh orang luar negeri. Sungguh memprihatinkan, melihat orang-orang asli pribumi menjadi budak di tanah kelahiran sendiri. Sistem pendidikan di Indonesia sendiri sebenarnya dianggap gagal bila dilihat Undang-undang Bab II pasal 3  No. 20 tahun 2003  tentang sistem pendidikan nasional yang mana pendidikan bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan b

Potensi Gamelan Sebagai Musik Ilustrasi Film Khas Indonesia

Oleh : Muhammad Toyib Industri perfilman tanah air semakin menunjukkan pesonanya di mata dunia. Sederet karya sineas Indonesia sukses tampil memukau di berbagai festival film internasional. Yang terbaru film Pengabdi Setan besutan sutradara Joko Anwar memenangkan penghargaan tertinggi festival film horor internasional, Overlook Film Festival di Amerika Serikat (26/04/18). Memenangkan penghargaan Film Unggulan Juri ( Feature Film Jury Prize ), film Pengabdi Setan bersaing dengan 40 film horror dari 20 negara. Film ini juga dipastikan tayang di 42 negara di seluruh dunia dengan penjualan dan distribusinya dipegang oleh CJ Entertainment, distributor film asal Korea Selatan yang turut memproduksi film ini bersama Rapi Film. Kita patut berbangga, ditengah minimnya dukungan pemerintah terkait pengembangan industri film, para sineas mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Dukungan pemerintah terutama dalam hal pendanaan masih terkesan setengah hati. Padahal sebagai salah satu

Koperasi ,Ujung Tombak Perekonomian Indonesia yang Sejahtera?

Oleh :  Siti Muamanah Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini,sudah cukup baik dari penetapan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5.2 persen ,Indonesia mampu tumbuh sekitar 5.05 persen.Meskipun tidak sesuai target tapi Indonesia harus tetap optimis bahwa perekonomian kedepannya akan jauh lebih baik.Hal ini tentunya akan terwujud apabila ada hubungan integrasi yang baik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain,seperti pemerintah dan masyarakat. Dalam pengembangan perekonomian,pemerintah saat ini masih mengunggulkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah ) sebagai pendorong perekonomian,karena UMKM dianggap sebagai salah satu badan usaha yang dapat tahan meskipun sedang terjadi krisis ekonomi secara global.Jika dilihat pada data,UMKM memang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkonomian.UMKM menyumbang pertumbuhan sebesar 2,4 persen pada tahun 2015.Pada saat itu, 98.73 persen dari usaha yang ada merupakan usaha kecil menengah,yang besarnya kurang lebih sebesar 6