Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

MENGAPA HARUS ADA HARI BURUH

Oleh : Vina Soraya 1 Mei 1886 terdapat aksi mogoknya buruh di Amerika Serikat (AS). Mogoknya buruh ini didasari karena keinginan untuk tercapainya ekonomi politis hak – hak industrial. Permasalahan yang terjadi saat itu banyak negara – negara kapitalis yang mengalami perubahan dalam aturan yang telah ada   seperti pengetatan disiplis dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik. Buruh yang melakukan aksi turun dijalan ini meminta untuk menetapkan jam kerja hanya 8 jam setiap harinya. Karena kondisi saat buruh dipekerjakan 19 sampai 20 jam setiap harinya. Jumlah buruh yang demo saat itu mencapai 350.000 orang. Aksi demo ini terus ber;anjut hingga 3 mei 1886. Banyaknya buruh yang demo saat itu dan tidak kunjung reda membuat pemerintah setempat melakukan serangan senjata yang menewaskan 4 orang dan banyak korban luka – luka. Atas dasar hal ini lah demo berlanjut hingga tanggl 4 Mei dengan masa yang semakin banyak. Terdapat korban lagi p

PERAN MAAHASISWA DALAM PEMILU 2019

Oleh : Jihan Febryan Damayanti Pesta demokrasi Indonesia akan segera terlaksana. Tepatnya tanggal 17 April 2019 mendatang. Tentunya suara mahasiswa berperan dalam pemilu 2019 ini. Setidaknya 40% dari seluruh suara didapatkan dari suara mahasiswa. Mahasiswa   selalu digadang – gadangkan sebagai agen Perubahan, control moral, dan iron stock. Sebagai agen perubahan dalam bidang politik, mahasiswa tidak harus terjun   langsung ke lapangan dengan para pemangku kepentingan politik. Sebab, mahasiswa sebagai agen perubahan dapat diartikan seorang yang membuat perubahan tanpa menimbulkan dampak negative pada masyarakat. Adapun bentuk partisipasi seorang mahasiswa dalam menghadapi pemilu 2019 seperti yang tercantum dalam Pasal 44   Ayat 3 UU Nomor 7 Tahun 2017 ada beberapa hal. Misalnya, tidak melakukan keberpihakan, tidak mengganggu jalannya pemilu, meningkatkan partisipasi politik masyarakat dan mendorong terwujudnya suasana pemilu yang kondusif, aman ,damai, tertib serta lancar. Seorang

Desaku Tlah Tergadaikan

Oleh: Rara Ajeng D.S Rumput – rumput enggan bergoyang Anginpun kehilangan arah Rindu akan gema desaku Akan jadi angan angan belaka Akhirnya para kontraktor merajalela Jadikan tradisi kota pindah ke desa Enggan bicara maupun musyawarah Niatnya penuhi ambisi diri Gila – gilaan membangun gedung perumahan Desaku kini telahter gadaikan Entah kapan kan terselesaikan Cita – cita anak bangsa jadi kandas Ingin berontak tapi tak kuasa Titipan salam tiada pernah tersampaikan Angan – anganpun tinggal kenangan Sekarang semua telah terjadi Aku menyesal tiada henti Rintih dan tangis hanya sia – sia Ingin kembali seperti dulu tapi terlambat

Peduli Autisme, Peduli anak

Oleh: Ismiatun             Autisme menurut Wright (2007) merupakan gangguan perkembangan yang secara umum tampak di tiga tahun pertama kehidupan anak. Gangguan ini berpengaruh pada komunikasi, interaksi sosial, imajinasi, dan sikap. Pengaruh pada komunikasi ini berupa ketidak mampuan untuk berinteraksi dengan orang lain maupun berkomunikasi karena adanya gangguan berbahasa yang ditunjukkan dengan keterlambatan   dalam penguasaan bahasa. Komunikasi yang tidak baik ini dikarenakan adanya gangguan perkembangan otak pada anak sehingga anak tidak dapat mengekspresikan perasaan dan keringinanya. Gejala yang muncul pada penyandang autisme diantaranya menyukai kehidupan dunia sendiri tanpa menghiraukan dunia luar.             Autisme pada anak-anak didominasi pada gangguan komunikasi, interaksi sosial, perilaku, dan gangguan sensoris. Gangguan komunikasi pada anak penyandang autisme seringkali ditunjukkan dengan gejala keterlambatan berbicara , kemampuan wicara yang tidak berkembang,

SISI LAIN TPA PAKUSARI

Oleh : Vica Fibyana Tempat Pembuangan Akhir (TPA) selalu diidentikkan dengan kotor, berbau, dan kumuh. Namun pada kenyataannya terdapat beberapa TPA yang tidak seburuk biasanya, salah satunya TPA Pakusari. TPA Pakusari adalah salah satu TPA yang berada di kabupaten Jember dan satu-satunya tempat yang menyediakan edukasi sampah di Jember. TPA Pakusari tidak seperti TPA pada umumnya, bahkan setiap harinya banyak pengunjung yang mendatangi TPA ini. Tidak hanya cat warna-warni yang menarik pemandangan, di TPA Pakusari terdapat sampah dimanfaatkan sebagai hiasan. TPA Pakusari berdiri pada tahun 1992 dengan luas tanah sekitar 6.8 ha. Mempunyai 38 truk pengangkut sampah. Sampah yang masuk ke TPA Pakusari mencapai 145-160 ton/hari. Banyaknya sampah yang masuk di TPA ini apabila dibiarkan tanpa diolah akan terjadi banjir sampah. Sampah yang masuk ke TPA Pakusari masih campur aduk, antara sampah organic dan anorganik menjadi satu. Sampah anorganik ini dipilah oleh pemulung kemudian dij

KONDISI PASCA TERJADI LONGSOR PUGER

Oleh : Vina Soraya Pertambangan batu kapur sudah menjadi mata pencaharian utama di Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Tentunya tak hanya warga Puger, banyak pula warga sekeliling Puger yang bekerja di pertambangan ini. Pertambangan batu kapur Puger sendiri terdiri dari beberapa titik lokasi. Selain batu kapur terdapat pula tambang batu hitam. Tambang batu kapur didapatkan dari bongkahan bukit, sedangkan tambang batu hitam harus menggali lubang terlebih dahulu untuk mendapatkannya. Jam operasional tambang kapur ini 07.00 – 17.00. Sekitar dua minggu yang lalu tepatnya 25 Maret 2019 telah terjadi Longsor di gunung kapur Puger. Longsor terjadi sekitar pukul 07.00 pagi. Sebelum longsor terjadi di Puger terjadi hujan lebat semalaman. Hujan lebat ini menyebabkan area pertambangan tersebut sedikit banjir. “Malamnya itu hujan lebat mbak, jadi disini itu banjir. Saat terjadi longsor itu para pekerja masih nunggu genangan – genangan airnya surut” Jelas Paiman (40) salah satu penambang

MEMBUDAYAKAN BUDAYA ARAK-ARAKAN WISUDA

Oleh : Putri Jesica dan Tri Widagdo Wisuda merupakan tahapan terakhir yang harus ditempuh oleh seorang mahasiswa sebelum ia benar-benar meninggalkan kehidupan kampus. Wisuda ini merupakan momentum sakral yg ditunggu-tunggu oleh mahasiswa selama 4 tahun bergelut di dunia kampus. Universitas Jember sebagai salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di wilayah timur Jawa Timur ini menyelenggarakan wisuda sebanyak 6 kali dalam satu tahun. Dalam setiap acara wisuda terdapat suatu budaya yang cukup menyita perhatian, yaitu budaya arak-arakan wisudawan . Budaya ini merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap para wisudawan karena telah menyelesaikan pendidikannya selama 4 tahun di bangku perkuliahan. Arak-arakan sendiri di lingkungan Unej pertama kali diselenggarakan oleh fakultas Teknik. Lama kelamaan fakultas-fakultas lainpun mulai mengadakan arak-arakan wisudawan. Hingga saat ini terdapat 3 fakultas yang menyelenggarakan budaya terebut. Fakultas-fakultas tersebut diantaranya faku