Oleh : Vica Fibyana
Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) selalu diidentikkan dengan kotor, berbau, dan kumuh. Namun
pada kenyataannya terdapat beberapa TPA yang tidak seburuk biasanya, salah
satunya TPA Pakusari. TPA Pakusari adalah salah satu TPA yang berada di
kabupaten Jember dan satu-satunya tempat yang menyediakan edukasi sampah di
Jember. TPA Pakusari tidak seperti TPA pada umumnya, bahkan setiap harinya
banyak pengunjung yang mendatangi TPA ini. Tidak hanya cat warna-warni yang
menarik pemandangan, di TPA Pakusari terdapat sampah dimanfaatkan sebagai
hiasan.
TPA
Pakusari berdiri pada tahun 1992 dengan luas tanah sekitar 6.8 ha. Mempunyai 38
truk pengangkut sampah. Sampah yang masuk ke TPA Pakusari mencapai 145-160
ton/hari. Banyaknya sampah yang masuk di TPA ini apabila dibiarkan tanpa diolah
akan terjadi banjir sampah. Sampah yang masuk ke TPA Pakusari masih campur
aduk, antara sampah organic dan anorganik menjadi satu. Sampah anorganik ini
dipilah oleh pemulung kemudian dijual ulang. Sedangkan sampah organik yang
terdapat di TPA Pakusari diolah menjadi pupuk kompos. Pengolahan pupuk kompos
ini tentunya dijadikan wahana edukasi bagi para pengunjung. Selain pupuk kompos
TPA Pakusari juga menghasilkan gas metana yang berfungsi sebagai pengganti
elpiji. Gas metana ini dialirkan ke rumah – rumah warga melalui selang.
Selain
sampah organik dan anorganik terdapat pula kolam lindi. Lindi adalah cairan
yang merembes melalui tumpukan sampah dengan membawa materi terlarut atau
tersuspensi terutama hasil proses dekomposisi materi sampah. Lindi
yang meresap ke dalam tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air tanah
secara langsung. Hal ini dapat terjadi karena dalam lindi terdapat berbagai
senyawa kimia organik dan anorganik serta sejumlah pathogen. Pengolahan air
lindi di TPA Pakusari masih menggunakan sistem controlled landfill.
Menurut
pak Salis kepala TPA “seharusnya masyarakat memilah terlebih dahulu atau sampah
residu dan harapan saya TPA ini berkembang dari control landfill menjadi
sanitary landfill”
TPA
Pakusari memang sudah dikemas bersih dan menjadi wahana edukasi namun disisi
lain kondisi TPA Pakusari saat ini sangat memprihatinkan karena sampah sudah
hampir overload. Kondisi ini diakibatkan kareana rusaknya alat yang digunakan.
Terdapat 4 alat yang digunakan untuk mengatur sampah di TPA Pakusari, sayangnya
alat tersebut dalam kondisi rusak semua. Saat ini hanya terdapat satu alat
eksavator yang beroprasi untuk mengatur sampah – sampah tersebuh. Eksavator
sendiri tidak dapat bekerja maksimal dalam memindahkan sampah karena sangking
banyaknya sampah yang masuk setiap harinya.
Komentar
Posting Komentar