Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

Persiapan Kegiatan Vaksinasi Unej, Panitia Adakan Rapat Bersama Satgas Penanganan Covid-19 Jember

    Oleh: Aisha Chitta N. Sumber: Pemkab Jember Panitia vaksinasi massal dari Universitas Jember mengunjungi Bapak Ir. H. Hendy Siswanto selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember pada Jumat (30/7) kemarin. Pihak Universitas Jember berencana akan menggelar vaksinasi massal dengan kuota vaksin sebanyak 5000. Pihak panitia vaksinasi menjelaskan kegiatan tersebut kepada jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Jember. Kegiatan vaksinasi rencananya akan dilaksanakan di Auditorium kampus dan Gedung Soetardjo Universitas Jember. Vaksinasi akan diadakan selama dua hari yang dimulai pada 31 Juli hingga 1 Agustus 2021 yang ditargetkan dapat menyelesaikan sebanyak 2500 paket vaksin perhari. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Jember meminta panitia benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya dan mengupayakan kegiatan vaksinasi tidak sampai menyebabkan kerumunan serta menyarankan tempat vaksinasi dilakukan di luar ruangan. “Jadi silakan diatur, mulai dari peserta itu, turun ken

Kritik Keras Terhadap Aktor Pemerintahan, Tanda Rezim Sedang Tidak Baik-Baik Saja (?)

  Oleh : Rizki Gangsar Sumber :https://www.tribunnews.com /   Gambar yang diunggah Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) oleh akun instagram @bemui_official menuai banyak respon di masyarakat umum maupun orang-orang yang merasa berkepentingan untuk meresponnya. Tidak lama setelah mendapat gelar “THE KING OF LIP SERVICE”, muncul lagi penghargaan kepada Pak Presiden yang diberikan oleh Aliansi Mahasiswa UGM sebagai “JUARA UMUM LOMBA KETIDAKSESUAIAN OMONGAN DENGAN KENYATAAN”. Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene, Saharuddin, menyayangkan kritik yang diutarakan kepada Presiden. Dalam hal ini Saharuddin menanggapi kritik yang disampaikan oleh BEM UI seperti yang dimuat pada laman www.republika.co.id. “Kita sebagai kaum intelektual harus berhati-hati dalam bersikap. Mahasiswa harus selalu kritis mengawal keberjalanan pemerintah, tapi jangan menjadi aktor-aktor penyebar ujaran kebencian dan penghinaan,” ujar Saharud