Sikap Kampus Universitas Jember terhadap Ospek yang Dilakukan Oleh Fakultas Teknik Universitas Jember yang Diduga Terjadi Perpeloncoan
Oleh: Kelompok 3 Diskusi Panel
Fani Amelia Febriani
Lailatul Firdausiah
Ahmad Haris Rasidi
Nining Sholikhah
Albertini Magdalena Sitorus
Hanifa Eka Yuni Alfariza
Universitas
Jember mulai membentuk tim investigasi dugaan pelanggaran dalam kegiatan
Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru (PPMB) di Fakultas Teknik yang sudah
berlangsung. Kebijakan ini disampaikan oleh Wakil Rektor I bidang Akademik,
Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember, Prof. Slamin dalam konferensi pers
yang digelar di aula lantai 2 gedung Rektorat dr. R. Achmad (20/9). Hal
tersebut merupakan akibat dari kegiatan ospek yang dialami oleh salah satu
mahasiswa berinisial VV yang mendapat tugas berat dan melakukan kegiatan sampai
pukul 1 WIB dinihari di kafe Jalan Mastrip, jika tugas tidak selesai akan
dimarahi dan dibentak, dan mendapat ancaman tidak akan memperoleh sertifikat
ospek.
Dikutip
dari laman Unej.ac.id, tim investigasi
yang dibentuk beranggotakan perwakilan dari tiap Lembaga kampus, diantaranya
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M), Satuan Pengawasan
Internal (SPI); Tim Hukum dan Kebijakan, perwakilan dari dekan bidang
kemahasiswaan, dan perwakilan Kelompok Kerja Kemahasiswaan.
“Begitu
mendengar laporan dari masyarakat dan laporan dari dekanat Fakultas Teknik,
maka Rektor Universitas Jember memutuskan membentuk tim investigasi yang akan
menyelidiki dugaan tindak pelanggaran dalam kegiatan Pembinaan dan Pengembangan
Mahasiswa Baru (PPMB) di Fakultas Teknik. Tim akan bekerja secara obyektif dan
insyaallah dalam waktu dekat akan melaporkan hasil penyelidikannya kepada
Rektor Universitas Jember. Kedua, untuk sementara kegiatan PPMB di Fakultas
Teknik akan dihentikan sambil menunggu laporan hasil kerja tim.” tegas Prof.
Slamin.
Ospek
yang dilakukan oleh Fakultas Teknik terdiri dari beberapa aturan yang tidak
masuk akal. Salah satunya adalah tidak boleh boncengan sesama jenis. Para
mahasiswa baru juga tidak diperbolehkan diantar oleh orangtuanya. Banyak
mahasiswa yang sakit dan izin tidak mengikuti ospek karena stres oleh tugas
yang diberikan. “Kan ada daftar hadirnya, jadi ada 21 mahasiswa baru yang izin
karena sakit. Ada yang demam, juga diare,” ujar AW, Senin (19/9). Kekerasan
verbal juga terjadi yang dilakukan oleh para senior ke mahasiswa baru.
Namun,
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM-FT) Universitas Jember membantah
semua yang sudah disampaikan dengan mengeluarkan surat yang ditandatangani oleh
Ketua BEM di akun Instagram @bemftunej. BEM pada surat tersebut menyampaikan
beberapa hal. Pertama, bahwa Bimbingan Edukasi Anak Teknik (BEAT) adalah media
pengkaderan mahasiswa baru. Untuk larangan berboncengan sesama jenis, panitia
ospek menyatakan itu merupakan saran dan tidak diwajibkan agar mahasiswa dapat
melatih rasa kepedulian antarsesama.
Mengenai
kekerasan verbal, BEM menyatakan “Terkait
dengan adanya isu mengenai kekerasan verbal kepada mahasiswa baru, sebelumnya
panitia sendiri telah menyusun dan menerapkan Peraturan Tata Tertib PPMB
Fakultas Teknik yang disesuaikan dengan Surat Edaran dari Wakil Rektor I
terkait Pemberitahuan Pelaksanaan PPMB, salah satu tujuannya untuk mempertegas
larangan adanya kekerasan verbal maupun kekerasan fisik oleh panitia kepada
mahasiswa baru.”
Ospek yang diinginkan oleh pihak kampus bukan ospek yang dilakukan oleh
Fakultas Teknik tadi. Prof Slamin berpendapat “Kegiatan PPMB sejatinya kami
harapkan diisi dengan penyampaian materi mengenai organisasi kemahasiswaan di
tingkat fakultas, bagaimana meningkatkan prestasi mahasiswa baik prestasi
akademik maupun non akademik yang dapat mendukung Indikator Kinerja Utama
perguruan tinggi, serta materi lain yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing
fakultas. Cara penyampaiannya pun dengan gelar wicara, ceramah dan diskusi yang
mencerdaskan apalagi kita berada di lingkungan akademis,”. Selanjutnya Prof.
Slamin mendorong seluruh jajaran dekanat, pegiat organisasi mahasiswa dan
segenap keluarga besar Universitas Jember untuk dapat berkomitmen menghapus
segala bentuk kekerasan dan perploncoan di kampus Universitas Jember.
https://malangposcomedia.id/diwarnai-perploncoan-ospek-bem-fakultas-teknik-unej-penuh-kecaman/
Komentar
Posting Komentar