Langsung ke konten utama

Jaminan Kesejahteraan untuk Perempuan

Perempuan yang sering dianggap sebagai manusia lemah disepelekan oleh kaum laki-laki, membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat. Tidak sedikit dari mereka yang harus bekerja keras untuk terus bertahan hidup, bahkan rela untuk ditindas karena tidak memiliki keterampilan khusus. Melihat kondisi seperti itu, muncul sosok R.A. Kartini yang menjadi jembatan hingga akhirnya perempuan menjadi kaum yang memiliki kekuatan yang sama dengan kaum laki-laki.
Untuk lebih mensejahterakan kaum perempuan, pemerintah berusaha untuk membentuk instansi yang bergerak untuk kesejahteraan perempuan. BPPKB (Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana) merupakan instansi yang bertujuan untuk mensejahterakan kaum perempuan. BPPKB Kabupaten Jember yang tertelak di Jalan PB. Sudirman 11 Lt. 3 Jember, dengan semangat tinggi juga turut serta dalam kegiatan mensejahterakan perempuan yang berada di kawasan Kabupaten Jember. Masyarakat sangat merespon positif dengan adanya BPPKB, karena dengan adanya badan tersebut, masyarakat wanita kini sudah tidak lagi hanya menjadi menjadi pengangguran dan membebani biaya rumah tangga. Kini mereka sudah dapat membantu ekonomi keluarga yang sebelumnya hanya bertumpu kepada sang suami.
BPPKB dibagi dalam 4 badan, Kesekretariatan, Keluarga Berencana, Data dan Institusi, dan Pemberdayaan Perempuan. Tiap-tiap badan mengurusi bagiannya masing-masing, namun tak jarang mereka juga sesekali turun ke desa bersama-sama. Dalam jangka waktu 1 tahun, BPPKB memberikan penyuluhan dan keterampilan pada masyarakat pedesaan beserta bantuan stimulan (barang) yang dapat membantu masyarakat untuk berketerampilan. Setelah mendapatkan keterampilan, masyarakat mengembangkan uasaha menjadi sebuah industri kecil. Bahkan ada yang berkembang pesat hingga dapat mengekspor keluar kota dan provinsi.
Karena keterbatasan dana, BPPKB memberi bantuan stimulan secara bergilir pada tiap desa sesuai program tahunan atau permintaan dari pemerintah desa yang merasa membutuhkan. “Biasanya stimulan yang diberikan berupa mesin jahit”, ujar Diana kepala bagian Pemberdayaan Perempuan. Dana yang didapat dari Pemkab tidak mencukupi bila digunakan untuk membantu masyarakat secara bersamaan.
Untuk masalah Keluarga Berencana, mereka bekerjasama dengan Puskesmas dan bidan. Mereka hanya melakukan penyuluhan kepada masyarakat, sedangkan pelaksanaannya dilakukan oleh Puskesmas dan bidan setempat. Antusiasme masyarakat sangat tinggi saat diadakannya penyuluhan. Itu nampak dengan banyaknya ibu-ibu yang datang dan mendegarkan dengan seksama, bahkan petugas kewalahan menanggapi pertanyaan yang diajukan.
Tapi apakah yang dilakukan pemerintah sudah maksimal? Itu yang harus diperhatikan karena jangka waktu yang cukup lama memungkinkan untuk tidak meratanya sosialisasi pada semua desa. Selain itu, bagaimana dengan masyarakat yang berada di lingkungan kota? Karena juga ada masyarakat kota yang membutuhkan bantuan. Apalagi dana yang dirasa kurang untuk mencukupi seluruh masyarakat se-kabupaten? Tetap saja diperluakan pemikiran lebih lanjut untuk kesejahteraan wanita yang telah selama berlangsung ini.[Ahamd Budi P]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jawaban Rektor UNEJ Terkait Pelantikan Dekan

Jawaban Rektor UNEJ Terkait Pelantikan Dekan Oleh: Nurul Mahmuda K egaduhan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F MIPA ) terkait pelantikan dekan baru periode 2016-2020 sudah tercium sejak akhir 2015. Isu mengenai Rektor Universitas Jember (UNEJ) yang tidak melantik dekan dengan perolehan suara tertinggi menjadi fakta yang harus diterima oleh warga FMIPA. Kamis (14/01) bertempat di Gedung Rektorat Universitas Jember, pelantikan Dekan baru FMIPA telah dilangsungkan. Berdasarkan hasil pemberian pertimbangan oleh senat fakultas yang berupa pemungutan suara menyebutkan bahwa perolehan suara tertinggi adalah Dr. Kahar Muzakhar, S.Si., namun dekan FMIPA yang dilantik yaitu Drs . Sujito , Ph.D . yang memiliki selisih tiga suara. Hal ini menuai protes dari beberapa lini di FMIPA. Beberapa Senat fakultas, dosen, mahasiswa maupun karyawan memprotes dan menyayangkan mengenai kejadian ini. Seperti halnya Itok Dwi, mahasiswa kimia 2012, menganggap bahwa pemu

Fakultas MIPA selalu sediakan buka Puasa gratis dalam setiap tahunnya

Oleh : Vina Soraya               Marhaban ya Ramadhan, Umat muslim di seluruh dunia tentunya telah menanti datangnya bulan suci ini. Bulan Ramadhan bulan penuh rahmat dan ampunan Allah SWT. Selama bulan suci Ramadhan seluruh umat islam diwajibkan berpuasa penuh selama satu bulan. Tentunya seluruh orang muslim akan berlomba – lomba untuk berbuat kebaikan dalam bulan suci ini. Banyak kegiatan yang bernilai pahala pada saat bulan ini. Salah satu bentuk berbuat kebaikan dalam bulan puasa ini yaitu memberi makan orang yang berpuasa. Memberi makan orang yang berpuasa maka mendapat ganjaran pahala yang setara dengan orang yang sedang berpuasa.             Agenda buka puasa gratis tentunya selalu menjadi agenda tahunan pada setiap masjid – masjid pada saat bulan Ramadhan tak terkecuali Masjid Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Agenda buka puasa gratis ini telah dilaksanakan rutin setiap tahunnya. Pada Ramadhan tahun ini buka puasa gratis dilaksanakan sejak tanggal 8-17

Manajemen Redaksi

Salam Persma..... Perlu diketahui bahwa....berjalannya suatu lembaga pers ternyata tak hanya menga cu pada proses redaksi , yang dim ulai dari proses hunting sampai printing saja. Sebagai sebuah organisasi, lembaga pers juga mem erlukan pe n gaturan manajemen secara umum. Manajemen redaksi pers mahasiswa sendiri adalah : keseluruhan dari proses pengaturan sumber daya dalam melakukan kinerja penerbitan (menyangkut  bidang tulis-menulis) ataupun pola pengaturan  dari kinerja redaksi  yang terdapat dalam lingkup aktivitas pers mahasiswa. Lembaga pers biasanya di pimpin oleh pimpinan umum ( General Manager ). Dibawahnya terdapat pemimpin redaksi (manajer  redaksi ) dan pemimpin usaha atau koordinator dana usaha ( marketing manajer ).  Kedua bidang ini, memiliki job descriptions yang berbeda dan terpisah. Tapi keduanya saling mempengaruhi  dan saling mengisi. Redaksi dapat dianggap sebagai ”jantung” dari lembaga pers manapun, s edangkan dana usaha atau marketing ,   seba