Tegal Boto Masih Aman dari Beras Plastik
Oleh:
Pamella Bhardini dan Yossika Dwi P.
(Staf Magang LPMM ALPHA 2015)
Mei 2015, Indonesia dikejutkan oleh kemunculan
beras plastik atau sering disebut dengan beras sintetis. Halaman BBC Indonesia menyatakan bahwa beras plastik
ditemukan di daerah Bekasi berdasarkan riset dari sebuah BUMN. Namun, persebaran
itu masih belum ditemukan di kawasan kampus Tegal boto, Jember. Hal ini
diungkapkan oleh beberapa pedagang nasi di kawasan Tegal Boto, setelah
diwawancarai ALPHA beberapa hari lalu.
“Beras plastik di Jember ga ada Mbak, adanya
di Jawa Barat.” Ungkap Kemangi, 42
tahun, salah satu pedagang kaki lima yang berhasil diwawancarai. Kemangi juga menjelaskan
bahwa beras plastik mempunyai
beberapa perbedaan dengan beras asli. Beras asli akan tenggelam jika direndam
air sedangkan beras plastik akan mengapung pada permukaan air. Penampilan fisik beras
plastik lebih mulus dan bulirnya utuh dari beras asli yang pada umumnya tidak mulus dan bulirnya
tidak utuh (Tempo.com).
Pedagang lain yang sempat diwawancarai adalah Bu Is, 43 tahun, salah satu penjual warung tenda di Jalan Jawa. Bu Is menyatakan bahwa
dia tidak menemukan keberadaan beras plastik di daerah Jember. Menurut Bu Is beras
plastik akan meleleh dan lengket
jika dipanaskan karena kandungan plastiknya.
Beberapa indikator untuk mengenali beras plastik
berdasarkan keterangan Sekretaris Jenderal Asosiasi
Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan,
Kota Bandung, Elly Wasliah serta
pengujian dari Sucofindo, cirri-ciri beras plastic yaitu tidak ada mata pada beras, bentuknya
mulus dan berbulir utuh, lengket ketika dimasak, mengambang ketika berada dalam
air, tidak berbau khas seperti nasi dan mengandung Plasticizer
adalah senyawa organik yang banyak digunakan dalam pembuatan polyvinyl chloride
(PVC). []
Komentar
Posting Komentar