Oleh : Moh. Ata Alfa Rasda
Kondisi negara
Indonesia yang saat ini tengah gencar dalam pembangunan, baik pembangunan
infrastruktur maupun bidang-bidang lain yang membutuhkan pembaharuan, misalnya pembangunan karakter
melalui pendidikan. Hal tersebut terjadi karena faktor globalisasi yang
mendorong suatu negara untuk melakukan sebuah perubahan-perubahan guna kemajuan
negara tersebut. Negara yang tidak mau mengikuti arus globalisasi, maka dapat
dipastikan negara tersebut akan tertinggal dengan sendirinya karena dengan
adanya globalisasi dapat merubah taraf kehidupan suatu bangsa menjadi lebih
baik dengan kemajuan-kemajuan yang ada. Namun globalisasi tidak sepenuhnya
memberikan dampak positif kepada bangsa, akan tetapi juga dampak negatif.
Sebuah pendidikan perlu ditanamkan sejak dini kepada generasi
penerus bangsa khususnya anak-anak dan remaja, karena mereka menjadi tonggak
kemajuan negara di masa yang akan datang. Pendidikan tak hanya melalui bangku
sekolah ataupun lingkungan mewah, karena ilmu bisa didapatkan dimanapun dan
kapanpun selagi masih ada niatan. Pemuda maupun pemudi bangsa harus ditekankan
terkait pentingnya sebuah pendidikan. Oleh karena itu orang tua sebagai sosok
terdekat anak-anaknya harus menanamkan pendidikan sejak dini.
Bidang ilmu pendidikan saat ini telah berkembang sesuai dengan
disiplin ilmu masing-masing yang bertujuan agar nantinya semakin kompleks
keahlian yang dimiliki oleh sumber daya manusia di Indonesia, dan nantinya akan
mengurangi ketergantungan kepada negara lain karena telah mumpuni dalam hal
keahlian sumber daya manusia.
Selain pendidikan terkait masing-masing bidang ilmu,
seharusnya didalamnya tetap diselipkan pendidikan karakter serta moral. Hal
tersebut sangat penting karena apabila bertambahnya ilmu yang dimiliki namun
tidak diimbangi dengan karakter atau moral yang baik, maka akan merugikan diri
sendiri, orang lain, bahkan negara. Suatu misal ada seorang ahli farmasi yang
memiliki ilmu pengetahuan cukup luas, namun orang tersebut tidak mau berbagi atau
malah menggunakan ilmu yang dimilikinya untuk modus kejahatan, contohnya
meracik sebuah racun untuk tindak kejahatan. Hal tersebut dapat terjadi karena
tidak memiliki dasar moral yang baik.
Generasi muda yang merupakan salah satu tonggak kemajuan negara
tentunya mulai saat ini harus benar-benar dididik, dilatih, serta dibekali
pengetahuan yang luas dan juga moral yang kental. Hal tersebut merupakan
kewajiban utama dari masing-masing orang tua. Namun pemerintah juga dapat
membantu hal tersebut, misalnya dengan memperkuat sistem pendidikan di
Indonesia, baik pendidikan masing-masing bidang ilmu maupun pendidikan karakter
dan moral. Dengan demikian semakin masuknya era globalisasi ini tidak menjadi
penghalang generasi emas Indonesia untuk berkembang.
Ada pepatah dari Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno
yang berbunyi “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari
akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Dari kutipan
pepatah Bung Karno tersebut dapat diartikan bahwa kekuatan 1.000 orang tua akan
kalah dengan kekuatan 10 pemuda, yang dimisalkan 1.000 orang tua hanya dapat
mencabut Semeru dari akarnya, namun dengan 10 pemuda saja akan dapat
mengguncangkan dunia. Hal tersebut karena pemuda memiliki sikap keberanian yang
tinggi dibandingkan dengan orang tua.
Tantangan globalisasi yang menimpa Indonesia dapat menimbulkan
dampak positif maupun negatif terdahap pemuda Indonesia. Dampak positifnya
adalah semakin maju teknologi informasi yang dapat membantu berbagai bidang kehidupan,
serta dengan adanya globalisasi maka semua informasi di seluruh penjuru dunia
bisa diakses hanya dengan duduk ditempat. Selain itu juga terdapat dampak
negatif dari adanya globalisasi, misalnya yaitu manusia menjadi
bermalas-malasan untuk melakukan sesuatu karena semua dapat dipenuhi dengan
cara instan.
Mirisnya, dengan adanya kemajuan globalisasi yang menuntut
penggunaan teknologi diberbagai bidang menyebabkan kecenderungan akan gadget,
karena gadget saat ini menjadi kebutuhan primer disetiap kalangan khususnya
anak muda. Seluruh informasi akan dapat diakses dengan mudah hanya melalui satu
alat yaitu gadget lewat jaringan internet. Dengan demikian informasi dapat
disebarluaskan dengan sangat cepat. Semua hal yang dibutuhkan sekarang tersedia
mulai dari e-government, e-banking, e-learning,
dan lain-lain yang serba instan. Bahkan saat ini maraknya ojek online
yang ada memberikan penawaran yang memanjakan pengguna, misal pesan makanan
online dan transportasi online. Dengan demikian menyebabkan manusia enggan
keluar rumah karena semua telah terpenuhi, dan juga hal demikian dapat
menimbulkan kesenjangan sosial yang disebabkan sikap individualis yang muncul.
Pada saat ini, generasi muda atau disebut generasi millenial
tentunya mengingankan hal yang serba cepat dan praktis, tanpa membuat repot
diri sendiri. Namun perlu diketahui bahwa hal tersebut dapat menumbuhkan sifat
ego yang tinggi, serta sebuah solidaritas dalam kelompok masyarakat tanpa
diketahui akan memudar dengan sendirinya. Oleh karena itu generasi muda perlu
dibekali sebuah pengetahuan serta moral yang baik yang digunakan untuk
kehidupan selanjutnya. Coba bayangkan bagaimana negara Indonesia 10 tahun
kedepan? Tentunya hal tersebut dapat dilihat dari sikap anak muda saat ini.
Karena sepuluh tahun yang akan datang, Indonesia ada ditangan-tangan pemuda
saat ini.
Perlu diperhatikan dengan adanya pengaruh yang ditimbulkan
globalisasi maka sebagai generasi muda penerus bangsa hendaknya memiliki pola
pikir yang kritis dan tanggap dalam menanggapi perubahan yang terjadi.
Globalisasi yang muncul hendaknya disaring atau dipilah terlebih dahulu sebelum
mengikutinya. Karena semuanya bergantung pada diri pribadi masing-masing yang
menjalankan. Tantangan yang muncul dari globalisasi dapat menyebabkan berubahnya
pola pikir yang memengaruhi kehidupan kedepannya. Dengan bekal yang cukup baik
pendidikan umum, agama, maupun moral, maka generasi muda akan selamat terkait
arus globalisasi yang negatif.
Oleh karena itu sudah selayaknya sebagai pemuda tidak hanya berdiam
diri di suatu tempat, mereka butuh pengalaman dan juga ilmu pengetahuan yang
cukup. Pengetahuan saja tidaklah cukup menjadi bekal kedepannya, oleh karena
itu harus diimbangi pengetahuan agama maupun moral serta karakter yang baik
agar seimbang. Peran pemerintah diharapkan bisa menjadikan pemuda-pemudi
Indonesia yang baik melalui berbagai pendidikan yang telah direncanakannya.
Generasi muda sendiri juga harus menyadari akan pentingnya sebuah pendidikan.
Komentar
Posting Komentar