SALAM
Oleh : Raisa Imaniar
Kutitipkan amarahku pada api yang membiru
Kutitipkan suaraku pada engkau yang membisu
Semua bahasaku menyublim dalam sepi
Semua kawanku hilang bagai tragedi
Agaknya aku lupa bahwa kita merdeka
Saat nahkoda negara sembunyi dibalik tahta
Agaknya aku lupa akan kata manusia
Saat gas air mata membutakan pancasila
Rupanya ini wajah Indonesia
Lebih abstrak dari sekadar peta buta
Lebih ganas dari sekadar macan Asia
Rupanya ini Nusantara
Umpama sayap garuda tak lagi mengangkasa
Zamrud khatulistiwaku tak lagi permata
Laksana bentangan surga di dunia
Tanahku kaya tapi lumbungku fana
Tafsir alam menyapa dalam kata agraris
Menjelma menjadi uban dalam topi petani
Deburan samudra berbisik kata maritim
Mengisyaratkan dingin dari jala pengail
Ini tanahku, bumi pertiwi
Dimana rumah digusur dan rakyat tersungkur
Keadilan tak lagi bijak, namun menginjak
Korupsi membusuk dan rakyat terpuruk
Sebuah salam dari kota tembakau
Terucap gagap dalam igau kemarau
Goresan tangis dalam gersangnya air mata
Menggurat rasa kepadamu para penguasa
Komentar
Posting Komentar