Langsung ke konten utama

Pasar Murah dengan Seabreg Kekumuhannya

Kumuh, ruwet, macet, rongsokan dan, tidak menarik. Tentunya tak dapat disangkal bahwa beragam opini tersebut akan menghiasi kepala kita ketika menapaki lapak-lapak pedagang di beberapa ”pasar alternatif” di kota Jember. Sebut saja pasar Gebang, pasar Mangli, dan pasar Johar yang dikenal dengan Blok M.

Beberapa pasar tersebut merupakan pasar-pasar tradisional yang menjajakan beberapa barang yang dinilai khas. Bagaimana tidak, barang yang digelar di beberapa pasar tersebut tidak akan kita temui diberbagai pasar daerah lainnya. Bagi kita yang selalu bergelut dengan buku tentunya akan mengenal pasar Blok M sebagai alternatif. Pasalnya, di pasar ini ditawarkan beragam buku yang tak kalah up to date dengan buku-buku serupa di berbagai toko buku. Hanya saja yang perlu di garis bawahi, di sini kita tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Begitu pula dengan pasar Mangli yang terkenal dengan pasar ”Babebo” dan Pasar Gebang yang menawarkan barang-barang otomotif dan peralatan berharga miring. Seakan menjadi magnet tersendiri, pasar ini menjadi sebuah pilihan alternatif bagi masyarakat dengan kantong menengah ke bawah untuk terus mengikuti trend yang terkesan menggila. 


Pasar murah untuk rakyat ini merupakan suatu aset berharga yang tak seharusnya terabaikan dan juga menjadi nomor kesekian di mata pemerintah. Bila kita berfikir realistis, sebagian besar dari masyarakat berada dalam kelas ekonomi menengah ke bawah dan berpola konsumtif. Karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut sudah sepatutnya ada perhatian serius dari Pemerintah Derah Jember. Pasar murah ini menjadi solusi tersendiri untuk beragam kalangan, begitu pula mahasiswa yang berkantong ”cekak” yang berusaha mengejar ketertinggalannya karena harga buku yang selangit. Hanya saja, keberadaan yang terkesan kumuh menjadi suatu hambatan yang selalu mengiringi langkahnya.

Dinas Pasar Kabupaten Jember sendiri mengakui bahwa terdapat beberapa pasar Daerah dengan kondisi serupa. Haryoto, selaku Kepala Bidang Perawatan Keamanan dan Ketertiban Dinas Pasar Kabupaten Jember menerangkan bahwa; ”pasar-pasar tersebut masih berada di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Jember”. Beliau menolak ketika disebutkan bahwa pasar tersebut adalah pasar alternatif. ”Bukan mas, pasar itu masih termasuk pasar daerah di Kabupaten Jember. ”Pasar-pasar itu masih berada dalam kewenangan kami seperti 27 pasar daerah lainnya dan 10 Pasar hewan di Jember”, tuturnya.

Kondisi fisik pasar dearah yang pada umumnya sudah berusia puluhan tahun dan beragam sarana yang rusak menjadi suatu permasalah yang menurutnya harus segera diatasi. Situasi pasar yang kumuh, becek, meluber ke jalan raya, dan ventilasi pasar yang buruk akan mengakibatkan situasi lingkungan yang kurang kondusif. Apabila hal ini terus dibiarkan, maka pasar-pasar tersebut akan ditinggalkan konsumennya dan beralih ke pasar modern yang lebih bersih dan segar kondisinya.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Kabupaten Jember sudah turun tangan dan menggulirkan beberapa program. Diantaranya dengan pengembangan sumber daya aparatur dan perkantoran yang berupa intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. Dengan upaya peningkatan penerimaan retribusi pasar maka akan tercipta peningkatan mutu pelayanan yang prima demi kemajuan pasar itu sendiri. Selain itu, mereka juga mulai melakukan pengadaan dan pemeliharaan, serta perbaikan sarana dan prasarana unit pasar untuk tercapainya target retribusi pasar.

Pasar-pasar alternatif merupakan pasar daerah yang memilik daya tarik tersendiri karenanya merupakan suatu aset yang dinilai penting bagi pemerintah daerah. Namun, pemeliharaan yang terkesan lambat dan mandeg seakan membiarkan aset tersebut terkikis perlahan-lahan. Penanganan yang kurang serius menjadi sebuah tanda tanya ketika bongkar pasang alun-alun dan jalanan kota dilakukan. Mereka mengatakan bahwa hal ini terkait dengan kelas-kelas pasar tersebut. Pasar daerah memiliki kelas yang berbeda-beda dari 1 sampai 4, karena itulah retribusi dan penyediaan berbagai sarana dan prasarana pendukungnya pun berbeda. 

Para pedagang di beberapa pasar tersebut sudah mengaku cukup puas dengan penyediaan lapak-lapak dan tempat berjualan yang disediakan oleh Pemkab. ”Yah meski tempatnya gak bagus-bagus amat, gak apa-apalah mas. Yang penting ada tempat”, tutur Hasan selaku pedagang di Pasar Johar. 

Meski tanpa adanya bantuan dana dari pemerintah Jember, namun bentuk pemeliharaan yang dilakukan juga sudah menjadi sebuah bentuk bantuan bagi mereka. Para pedangang harus rela mengeluarkan sebagian pendapatannya untuk membayar retribusi pasar dan mendapatkan pelayanan dari Dinas Pasar. ”Bentuk pelayanan yang kami berikan adalah pemeliharaan dan penyediaan fasilitas, serta pengaman kondisi pasar agar proses jual beli berjalan lebih kondusif dan memperkecil tingkat kriminalitas di daerah tersebut yang nantinya juga kan merugikan para pedagang”, tutur Haryoto. Meski demikian, bentuk tenaga pengamanan yang disediakan hanya berupa penjaga malam dan sebagainya. Untuk masalah asuransi dikembalikan lagi kepada pilihan para pedagang, sebab program ini bersifat swadana. 

Harapan para pedagang di beberapa pasar murah tersebut hanyalah agar adanya penanganan yang serius terkait sarana dan prasarana yang telah termakan usia tersebut. Menurut mereka, bila hal ini tak segera ditangani bukan tak mungkin mereka harus gulung tikar karena jumlah konsumen yang akan menurun melihat kondisi pasar yang kurang kondusif. ”Meski murah, tapi kalo kotor ya siapa yang mau mas”, ujar Samsul.[Hendra Setiawan]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jawaban Rektor UNEJ Terkait Pelantikan Dekan

Jawaban Rektor UNEJ Terkait Pelantikan Dekan Oleh: Nurul Mahmuda K egaduhan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F MIPA ) terkait pelantikan dekan baru periode 2016-2020 sudah tercium sejak akhir 2015. Isu mengenai Rektor Universitas Jember (UNEJ) yang tidak melantik dekan dengan perolehan suara tertinggi menjadi fakta yang harus diterima oleh warga FMIPA. Kamis (14/01) bertempat di Gedung Rektorat Universitas Jember, pelantikan Dekan baru FMIPA telah dilangsungkan. Berdasarkan hasil pemberian pertimbangan oleh senat fakultas yang berupa pemungutan suara menyebutkan bahwa perolehan suara tertinggi adalah Dr. Kahar Muzakhar, S.Si., namun dekan FMIPA yang dilantik yaitu Drs . Sujito , Ph.D . yang memiliki selisih tiga suara. Hal ini menuai protes dari beberapa lini di FMIPA. Beberapa Senat fakultas, dosen, mahasiswa maupun karyawan memprotes dan menyayangkan mengenai kejadian ini. Seperti halnya Itok Dwi, mahasiswa kimia 2012, menganggap bahwa pemu

Manajemen Redaksi

Salam Persma..... Perlu diketahui bahwa....berjalannya suatu lembaga pers ternyata tak hanya menga cu pada proses redaksi , yang dim ulai dari proses hunting sampai printing saja. Sebagai sebuah organisasi, lembaga pers juga mem erlukan pe n gaturan manajemen secara umum. Manajemen redaksi pers mahasiswa sendiri adalah : keseluruhan dari proses pengaturan sumber daya dalam melakukan kinerja penerbitan (menyangkut  bidang tulis-menulis) ataupun pola pengaturan  dari kinerja redaksi  yang terdapat dalam lingkup aktivitas pers mahasiswa. Lembaga pers biasanya di pimpin oleh pimpinan umum ( General Manager ). Dibawahnya terdapat pemimpin redaksi (manajer  redaksi ) dan pemimpin usaha atau koordinator dana usaha ( marketing manajer ).  Kedua bidang ini, memiliki job descriptions yang berbeda dan terpisah. Tapi keduanya saling mempengaruhi  dan saling mengisi. Redaksi dapat dianggap sebagai ”jantung” dari lembaga pers manapun, s edangkan dana usaha atau marketing ,   seba

Fakultas MIPA selalu sediakan buka Puasa gratis dalam setiap tahunnya

Oleh : Vina Soraya               Marhaban ya Ramadhan, Umat muslim di seluruh dunia tentunya telah menanti datangnya bulan suci ini. Bulan Ramadhan bulan penuh rahmat dan ampunan Allah SWT. Selama bulan suci Ramadhan seluruh umat islam diwajibkan berpuasa penuh selama satu bulan. Tentunya seluruh orang muslim akan berlomba – lomba untuk berbuat kebaikan dalam bulan suci ini. Banyak kegiatan yang bernilai pahala pada saat bulan ini. Salah satu bentuk berbuat kebaikan dalam bulan puasa ini yaitu memberi makan orang yang berpuasa. Memberi makan orang yang berpuasa maka mendapat ganjaran pahala yang setara dengan orang yang sedang berpuasa.             Agenda buka puasa gratis tentunya selalu menjadi agenda tahunan pada setiap masjid – masjid pada saat bulan Ramadhan tak terkecuali Masjid Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Agenda buka puasa gratis ini telah dilaksanakan rutin setiap tahunnya. Pada Ramadhan tahun ini buka puasa gratis dilaksanakan sejak tanggal 8-17