Oleh : Ni’matuz Zahro
Kanker Darah
adalah panyakit berbahaya yang dapat diderita mulai dari anak-anak hingga
lanjut usia. Kanker disebabkan oleh adanya sel-sel di dalam tubuh yang
berkembang tidak terkendali. Pada zaman Yunani Kuno, Hippocrates (seorang Bapak
Kedokteran asal Yunani) meyakini bahwa asal usul kanker terjadi akibat empat
cairan dalam tubuh yang tak seimbang. Empat cairan tersebut adalah darah,
lendir, cairan empedu kuning, dan cairan empedu hitam. Secara medis, kanker
darah dibagi menjadi 3 jenis yaitu leukimia, limfoma dan myeloma. Tiga jenis
kanker tersebut menyerang bagian darah dengan ditandai gejala yang
berbeda-beda. Kanker menyerang jaringan pembentkan darah sehingga tidak dapat
menghasilkan sel darah normal menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun.
Leukimia merupakan
kanker darah yang menyerang sumsum tulang belakang sehingga tidak dapat
memproduksi sel darah putih leukosit yang cukup untuk melawan infeksi. Myeloma
merupakan jenis kanker darah yang terbentuk dari sel plasma ganas. Sedangkan
limfoma secara spesifik menyerang limfosit. Limfosit (sel darah putih)
berfungsi sebagai bagian dari sistem daya tahan tubuh. Fungsi limfosit yang tidak normal
dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Kanker darah yang paling sering
didiagnosis ialah leukimia. Seiring dengan pertambahan usia risiko terkena
kanker darah akan meningkat. Pada usia 50 tahun atau lebih memiliki harapan
hidup yang sangat kecil. Faktanya seseorang berusia 60 tahun hanya memiliki
peluang hidup 55-60 persen.
Konsultan Hematologi
Parkway Cancer Centre (PCC) Dr. Colin Phipps Diong Singapura menjelaskan bahwa
kanker darah merupakan bukan penyakit turunan dalam keluarga. Penyakit ini
terjadi secara spontan dan tidak diwariskan oleh orang tua. Ny Ani Yudhoyono
atau Kristiani Herrawati sebagai istri Presiden ke-6 Republik Indonesia Bambang
Yudhoyono meninggal dikarenakan mengidap penyakit kanker darah atau leukimia.
Ny Ani Yudhoyono sebelumnya telah menjalani perawatan intensif di National
University Hospital Singapura. Gejala yang terjadi pada setiap orang penderita
kanker berbeda-beda. Gejala leukimia sulit untuk dikenali karena tidak memiliki
ciri-ciri yang khas. Gejala leukimia antara lain sesak napas, anemia, darah
sukar membeku, pendarahan dari hidung, pendarahan dari gigi dan gusi, dan nyeri
pada persendian, pembengkakan kelenjar.
Penyebab leukimia
juga belum diketahui secara pasti. Terdapat beberapa faktor yang dapat
meningkatkan frekuensi leukimia yaitu radiasi, faktor leukemogenik ( zat kimia
yang diidentifikasi mempengaruhi frekunsi leukimia seperti benzena,
insektisida), dan virus. Virus yang dapat menyebabkan leukimia seperti
retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1. Penderita sindrom Down memiliki
insiden leukimia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.
Pengobatan kanker
darah tergantung dari jenis kanker dan penyebaran kanker. Pengobatan kanker
dapat dilakukan dengan kemoterapi, terapi radiasi, terapi target dan
transplantasi stem cell. Kemoterapi bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan
sel-sel kanker yang ada didalam tubuh. Terapi radiasi menggunakan gelombang
energi tinggi sinar x, gamma, proton dan elektrom untuk membunuh sel kanker.
Terapi target dengan menggunakan bahan kimia untuk menyerang sel kanker secara
spesifik tanpa membunuh sel normal. Pencegahan kanker darah dapat dilakukan
dengan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat dengan berolahraga secara
teratur, menghindari paparan radiasi, makan-makanan sehat dan menghindari herbisida, pestisida dan insektisida.
Komentar
Posting Komentar