Langsung ke konten utama

Mengenal Quarter Life Crisis, Ragu Terhadap Masa Depan Yang Tidak Menentu

 

Oleh    : Fani Amelia Febriani

Perkembangan generasi millenial belakangan ini sudah cukup pesat keberadaannya di Indonesia, fenomena yang sedang terjadi mengenai istilah quarter life crisis kini sering menjadi topik pembicaraan terutama di laman media sosial. Krisis ini disebabkan oleh ketimpangan antara tuntutan perkembangan masa dewasa untuk menjadi pribadi yang mandiri baik secara mental, finansial, maupun karier dengan kemampuan yang dimiliki individu untuk mengatasinnya. Mereka seringkali berfikir dan bertanya tanya apakah tujuan hidupnya sudah berada diposisi yang sudah benar.

Definisi dari quarter life crisis itu sendiri merupakan suatu periode ketidakpastian dan pencarian jati diri individu ketika mencapai usia pertengahan 20 hingga awal 30 tahun. Pada periode ini, seseorang akan dihantui dengan perasaan takut dan khawatir terhadap masa depannya atau takut melangkah kedepan untuk mencoba hal baru seperti dalam hal karier, relasi, dan kehidupan sosial. Hal ini dapat mengarahkan individu kepada kondisi stres, depresi, atau gangguan psikologis lainnya. Inilah tanda-tandannya jika seseorang mengalami quarter life crisis.

1.     Sulit Mengambil Keputusan

Tekanan untuk mengambil keputusan sering kali menjadi jauh lebih sulit. Seseorang mungkin mengeksplorasi banyak pilihan yang berbeda dan melakukan analisis yang berlebihan atas pro dan kontra dari berbagai pilihan ini. Akhirnya, ia sampai pada titik dimana sangat sulit untuk bergerak maju. Ia merasakan ketakutan yang berlebihan ketika dihadapkan dengan pilihan, takut apa yang dipilihnya itu tidak tepat.

2.     Merasa terisolasi dan kesepian

Selama quarter life crisis, self-talk yang negatif dapat memperburuk keadaan dan malah meyakinkan diri sendiri untuk menarik dan mengisolasi diri dari orang lain. Self-talk negatif yang meyakinkan diri bahwa orang lain tidak menyukai dirinya, atau perasaan bahwa ialah satu-satunya orang yang masih berjuang, sedangkan semua orang telah mencapai “kehidupan” masing-masing mungkin membuat seseorang menjadi lebih sensitif dan mudah marah di depan orang lain. Akibatnya, tindakan ini mendorong orang lain untuk menjauh darinya dan ia semakin merasa terisolasi dan kesepian.

3.     Merasa kehilangan arah

Quarter life crisis dipenuhi oleh perasaan hampa yang menyebabkan seseorang merasa seperti ada yang hilang dan kekurangan motivasi (ditandai kelelahan dan kurang tidur). Ia juga merasa kehilangan arah tentang apa yang seharusnya dilakukan dalam hidup dan mencoba mencari tahu apa yang hilang tersebut. Sehingga, ia sering kali mempertanyakan dirinya sendiri, termasuk siapa dirinya dan apa tujuan hidupnya.

4.     Insecure

Salah satu gejala yang paling sering muncul pada periode quarter life crisis adalah kecenderungan untuk membandingkan hidup dengan orang lain dan merasa bahwa kehidupan mereka lebih baik. Ia cenderung khawatir akan tertinggal dari teman-temannya yang sudah berhasil mencapai impiannya. Timbul perasaan bahwa apa yang ia miliki saat ini tidak cukup baik, misalnya dalam hal karier, pendapatan, penampilan, hingga hubungan romantis.

5.     Merasa kehabisan waktu

Ketika dewasa, seseorang mungkin merasa bahwa ada banyak hal yang harus dilakukan tetapi ia tidak memiliki cukup waktu untuk itu. Ketika masih kecil, ia mungkin membayangkan bahwa ia akan memiliki banyak hal pada usia 25 atau 30 tahun. Ketika ia sudah mencapai usia tersebut tetapi belum berhasil mendapatkannya, maka ia akan merasa kehabisan waktu.

Meskipun terasa sangat berat, quarter life crisis merupakan waktu yang tepat untuk mengevaluasi kembali hidup yang dijalani individu dan mulai membuat keputusan yang lebih baik diantarannya dengan upaya berusaha berdamai dengan diri sendiri dan keadaan, berusaha terus memotivasi diri untuk terus beproses mempersiapkan masa depan, mendiskusikan kebimbangan dengan keluarga dan orang sekitar serta berusaha menghibur diri untuk mengalihkan perasaan tidak nyaman dan kecemasan yang terjadi di fase quarter life crisis ini.

Sumber

Afnan, Fauzia, R., & Utami Tanau, M. 2020. Hubungan Efikasi Diri Dengan Stress Pada Mahasiswa Yang Berada Dalam Fase Quarter Life Crisis Relationship of Self-Efication With Stress in Students Who Are in the Quarter Life Crisis Phase. Jurnal Kognisia. 3(1): 23–29.

Sari, Meilia Ayu. 2021. Quarter Life Crisis Pada Kaum Millenial. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jawaban Rektor UNEJ Terkait Pelantikan Dekan

Jawaban Rektor UNEJ Terkait Pelantikan Dekan Oleh: Nurul Mahmuda K egaduhan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F MIPA ) terkait pelantikan dekan baru periode 2016-2020 sudah tercium sejak akhir 2015. Isu mengenai Rektor Universitas Jember (UNEJ) yang tidak melantik dekan dengan perolehan suara tertinggi menjadi fakta yang harus diterima oleh warga FMIPA. Kamis (14/01) bertempat di Gedung Rektorat Universitas Jember, pelantikan Dekan baru FMIPA telah dilangsungkan. Berdasarkan hasil pemberian pertimbangan oleh senat fakultas yang berupa pemungutan suara menyebutkan bahwa perolehan suara tertinggi adalah Dr. Kahar Muzakhar, S.Si., namun dekan FMIPA yang dilantik yaitu Drs . Sujito , Ph.D . yang memiliki selisih tiga suara. Hal ini menuai protes dari beberapa lini di FMIPA. Beberapa Senat fakultas, dosen, mahasiswa maupun karyawan memprotes dan menyayangkan mengenai kejadian ini. Seperti halnya Itok Dwi, mahasiswa kimia 2012, menganggap bahwa pemu

Manajemen Redaksi

Salam Persma..... Perlu diketahui bahwa....berjalannya suatu lembaga pers ternyata tak hanya menga cu pada proses redaksi , yang dim ulai dari proses hunting sampai printing saja. Sebagai sebuah organisasi, lembaga pers juga mem erlukan pe n gaturan manajemen secara umum. Manajemen redaksi pers mahasiswa sendiri adalah : keseluruhan dari proses pengaturan sumber daya dalam melakukan kinerja penerbitan (menyangkut  bidang tulis-menulis) ataupun pola pengaturan  dari kinerja redaksi  yang terdapat dalam lingkup aktivitas pers mahasiswa. Lembaga pers biasanya di pimpin oleh pimpinan umum ( General Manager ). Dibawahnya terdapat pemimpin redaksi (manajer  redaksi ) dan pemimpin usaha atau koordinator dana usaha ( marketing manajer ).  Kedua bidang ini, memiliki job descriptions yang berbeda dan terpisah. Tapi keduanya saling mempengaruhi  dan saling mengisi. Redaksi dapat dianggap sebagai ”jantung” dari lembaga pers manapun, s edangkan dana usaha atau marketing ,   seba

Fakultas MIPA selalu sediakan buka Puasa gratis dalam setiap tahunnya

Oleh : Vina Soraya               Marhaban ya Ramadhan, Umat muslim di seluruh dunia tentunya telah menanti datangnya bulan suci ini. Bulan Ramadhan bulan penuh rahmat dan ampunan Allah SWT. Selama bulan suci Ramadhan seluruh umat islam diwajibkan berpuasa penuh selama satu bulan. Tentunya seluruh orang muslim akan berlomba – lomba untuk berbuat kebaikan dalam bulan suci ini. Banyak kegiatan yang bernilai pahala pada saat bulan ini. Salah satu bentuk berbuat kebaikan dalam bulan puasa ini yaitu memberi makan orang yang berpuasa. Memberi makan orang yang berpuasa maka mendapat ganjaran pahala yang setara dengan orang yang sedang berpuasa.             Agenda buka puasa gratis tentunya selalu menjadi agenda tahunan pada setiap masjid – masjid pada saat bulan Ramadhan tak terkecuali Masjid Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Agenda buka puasa gratis ini telah dilaksanakan rutin setiap tahunnya. Pada Ramadhan tahun ini buka puasa gratis dilaksanakan sejak tanggal 8-17