Petik laut adalah sebuah upacara adat atau ritual sebagai rasa syukur kepada Tuhan, dan untuk memohon berkah rezeki dan keselamatan yang
dilakukan oleh para nelayan. Umumnya, kegiatan
ini diadakan di seluruh pulau Jawa.
Petik laut merupakan warisan leluhur, tradisi ini digelar sebagai rasa syukur
atas limpahan hasil laut para nelayan selama setahun. Serangkaian acara petik
laut menggabungkan ajaran Islam dan adat using. Tujuan dari tradisi ritual
petik laut yaitu memohon pada Tuhan agar para nelayan dianugerahi hasil laut
yang melimpah pada tahun yang akan datang dan dihindarkan pula dari malapetaka
selama melaut. Kebanyakan masyarakat nelayan tersebut meyakini bahwa laut memiliki
penunggu (penjaga berupa makhluk ghaib).
Ritual petik laut diawali dengan pembuatan sesaji oleh sesepuh nelayan, kemudian perahu kecil (perahu sesaji) disiapkan dan dibuat seindah mungkin mirip kapal nelayan yang biasa digunakan melaut, kemudian sesaji tersebut di hanyutkan ke laut. Dalam upacara petik laut para nelayan menghias perahu seindah mungkin, selain itu berbagai perayaan-perayaan
yang dilaksanakan seperti halnya mengadakan pengajian, orkes dangdut, dan
sebagainya sesuai keinginan para nelayan di masing-masing daerah.
Waktu pelaksanaan petik laut tiap tahun bisa berubah karena berdasarkan kesepakatan pihak nelayan. Biasanya digelar saat bulan purnama, tepat pada penanggalan Jawa yaitu pada tanggal 15 bulan muharram atau suro, karena pada waktu itu nelayan tidak melaut, karena pada saat itu terjadi air laut pasang. Jika petik laut tidak diselanggarakan, akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Biasanya terjadi keributan antara warga setempat, karena mereka mempercayai bahwa ritual itu harus tetap dilaksanakan supaya tidak ada sesuatu yang melanda.
Komentar
Posting Komentar